Canberra (ANTARA News) - Indonesia dan Australia masing-masing menghadirkan enam menterinya dalam pertemuan forum menteri kedua negara ke-sembilan yang berlangsung di Canberra pada Selasa dan Rabu.Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith mengatakan, delegasi yang dipimpinnya beranggotakan Menteri Perdagangan, Simon Crean, Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan, Senator Chris Evans, Menteri Perubahan Iklim dan Air, Senator Penny Wong, Menteri Lingkungan Hidup, Peninggalan Sejarah dan Seni, Peter Garrett, Jaksa Agung, Robert McClelland dan Menteri Dalam Negeri, Bob Debus.Sementara itu, delegasi RI dipimpin Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda. Selain Menlu Wirajuda, lima menteri yang memperkuat delegasi RI adalah Menteri Perdagangan, Mari Pangestu, Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi, Menteri Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Andi Mattalata.Menlu Stephen Smith mengatakan, AIMF ke-sembilan ini mengupas berbagai masalah kunci bilateral dalam bidang politik dan strategis, ekonomi, perdagangan dan bantuan pembangunan. Pertemuan Komisi Bersama Kemitraan Australia-Indonesia tentang masalah kerja sama pembangunan juga diselenggarakan bertepatan dengan penyelenggaraan AIMF ini. "Saya menyambut baik partisipasi perwakilan bisnis dari kedua negara pada Dialog Bisnis AIMF pada 11 November, yang akan memberikan kesempatan berharga bagi terjadinya dialog sektor swasta dengan para Menteri Australia dan Indonesia serta para pejabat senior terkait," katanya. AIMF ke-9 ini juga didahului dengan pertemuan awal antara para pejabat keamanan senior di bawah Traktat Lombok yang resmi berlaku sejak 7 Februari lalu, katanya. Menlu Smith mengatakan, kerja sama praktis kedua negara telah memberikan hasil yang sangat baik dalam memerangi ancaman keamanan bersama, seperti terorisme dan penyelundupan manusia."Forum tahun ini menuju akhir dari apa yang dianggap sebagai tahun kerja sama produktif yang sangat sibuk antara Australia dan Indonesia. Telah terjadi dua puluh sembilan kunjungan tingkat menteri antara kedua negara dalam sebelas bulan pertama sejak pemerintah Australia (di bawah Partai Buruh) memegang kekuasaan." "Kunjungan tersebut termasuk dua kunjungan ke Indonesia yang dilakukan secara terpisah oleh Perdana Menteri Kevin Rudd, saya dan Simon Crean, serta dua kunjungan ke Australia oleh mitra sejawat saya, Dr Wirajuda (Menlu Nur Hassan Wirajuda-red.)," kata Menlu Smith. Sebelumnya, dalam konferensi persnya kepada wartawan Indonesia di Canberra, Menlu Hassan Wirajuda menekankan bahwa hasil pertemuan AIMF ke-sembilan ini akan semakin memperkuat kerja sama bilateral di bidang ekonomi, perdagangan, dan kerja sama pembangunan. Dalam pertemuan itu, kedua pihak akan menandatangani Rencana Aksi "Perjanjian Lombok" untuk memastikan berjalannya berbagai kerja sama yang tertuang di dalam perjanjian keamanan tersebut. Perjanjian Lombok yang menjadi landasan kuat bagi peningkatan kerja sama Indonesia-Australia itu meliputi 10 bidang kerja sama, yakni pertahanan, penegakan hukum, kontra terorisme, intelijen, keamanan maritim, keselamatan pembangunan dan keamanan pencegahan senjata pemusnah massal. Selanjutnya di bidang kerja sama darurat, kerja sama dalam organisasi dunia tentang isu-isu keamanan dan kerja sama antarmasyarakat. AIMF yang berdiri sejak 1992 ini merupakan forum utama tingkat menteri bagi kerja sama Australia dengan Indonesia. Forum tersebut memberikan kesempatan bagi para Menteri dari berbagai portofolio untuk memajukan bidang kerja sama yang menguntungkan bagi kedua negara.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008