UINSU adalah kampus juara, kampus integritas, dan tidak ada ruang berkompromi kebatilan dalam pengelolaan kampus peradaban ini
Medan (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Dr Saidurrahman, MAg menjelaskan UINSU terus berbenah mengubah pradigma IAIN yang dahulu dianggap pesantren kampung untuk menjadi kampus kelas internasional.
"UINSU adalah kampus juara, kampus integritas, dan tidak ada ruang berkompromi kebatilan dalam pengelolaan kampus peradaban ini," kata dia dalam sambutan acara silaturahim Menteri Agama Fachrul Razi dengan ASN UINSU di Medan, Sabtu.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri Agama sebagai narasumber bersama para pejabat negara lainnya yang turut mendukung program itu.
Ia bertekad membawa UINSU sebagai garda terdepan dalam program deradikalisasi dan moderasi beragama untuk menciptakan kerukunan dan kebersamaan dalam kehidupan.
Baca juga: Pangdam: Kontribusi masyarakat Sumut bangun bangsa diwujudkan
Semua itu, kata dia, terwujud karena adanya kepercayaan penuh dari seluruh pemangkau kepentingan.
"Inilah kampus orang-orang saleh, orang-orang besar, kampus anak negeri, pelopor dan pembela bangsa, pengawal NKRI dan paling terpenting kampus orang-orang yang berjiwa besar," kata dia.
Menteri Agama Fachrul Razi berharap kepada segenap civitas akdemika UINSU dan para almamaternya untuk memberikan kontribusi terbaik dalam pembangunan bangsa yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Hal itu dikatakan sesuai dengan tema acara tersebut, "UINSU Kampus Terdepan dalam Pembangunan Islam, Deradikalisme dan Modernisasi Beragama".
Ia menyebutkan ajaran semua agama membawa pesan kebaikan dan perdamaian, termasuk ajaran Islam yang mengutamakan perdamaian dengan nilai-nilai toleransi.
"Karena menggali lebih jauh ajaran Islam dipastikan tidak bertentangan dengan Pancasila sebagai landasan bangsa Indonesia bernegara dan pluraslisme adalah bagian sunnatullah," ujarnya.
Baca juga: Menag: Civitas akademika UINSU berikan kontribusi terbaik untuk bangsa
Baca juga: Arkeolog: Candi-candi di kompleks Prambanan cermin toleransi
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020