Tim Reaksi Cepat juga menyalurkan bantuan logistik seperti makanan, air mineral serta kebutuhan pascabanjirJakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membentuk Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Banjir Jabodetabek, yang akan mendata dan membantu warga dan pegawai di lingkungan ditjen, yang terdampak bencana banjir.
"Kami sudah membentuk Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Banjir Jabodetabek untuk membantu masyarakat dan pegawai di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR yang terdampak bencana banjir di wilayah Jabodetabek," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Menteri Basuki terjunkan 294 generasi Muda PUPR ke lokasi banjir
Menurut Khalawi, adanya intensitas hujan yang cukup tinggi pada Tahun Baru 2020 tersebut membuat sejumlah wilayah di Jabodetabek terdampak banjir yang cukup parah.
Hal itu, ujar dia, juga menimpa sejumlah rumah pegawai di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan.
Pada pelaksanaan di lapangan, Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Banjir Jabodetabek tersebut tidak hanya bertugas melakukan pendataan saja, tapi juga menyalurkan bantuan logistik seperti makanan, air mineral serta kebutuhan pascabanjir.
Pihaknya berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban banjir.
"Kami telah menetapkan Sekretaris Ditjen Penyediaan Perumahan sebagai Ketua Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Banjir Jabodetabek ini. Selain itu, kami juga menugaskan sejumlah pejabat di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan untuk terjun langsung ke lapangan guna membantu para pegawai dan masyarakat yang terdampak banjir. Sebanyak 70 pegawai Ditjen Penyediaan Perumahan juga terdampak banjir ini," terangnya.
Untuk pembagian tugas di lapangan, imbuh Khalawi, pihaknya membagi penanganan menjadi lima wilayah yakni Tim Logistik I (Jakarta Timur dan Jakarta Pusat), Tim Logistik II (Jakarta Selatan, Barat, dan Utara), Tim Logistik III (Tangerang dan Tangsel), Tim Logistik IV (Bekasi), dan Tim Logistik V (Depok dan Bogor).
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam arahannya menyampaikan berdasarkan informasi BNPB, puncak hujan diperkirakan terjadi pada 11-15 Januari 2020 hingga Maret 2020.
"Kita harus ikut menangani banjir di Jabodetabek, karena apabila kita tidak tergerak maka saya pastikan ada yang keliru pada Insan PUPR," imbuhnya.
Menteri PUPR juga menugaskan sekitar 300 insan muda PUPR termasuk CPNS untuk terjun langsung ke lapangan selama dua hari untuk melakukan pendataan di lapangan. Hasil pendataan tersebut nantinya akan dievaluasi guna penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan Bendungan Ciawi dan Sukamahi rampung 2020
Baca juga: Kementerian PUPR terjunkan tim untuk cari penyebab banjir
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020