Kami menilai tim evakuasi dan penanganan darurat yang dilakukan TNI, Polri, Basarnas dan Pemerintah Kabupaten Lebak berjalan baik

Lebak, Banten (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengapresiasi penanganan darurat bencana banjir di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang melibatkan TNI, Basarnas, Polri dan Pemerintah Kabupaten Lebak sendiri.

"Kami menilai tim evakuasi dan penanganan darurat yang dilakukan TNI, Polri, Basarnas dan Pemerintah Kabupaten Lebak berjalan baik," kata Doni Monardo saat mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendi saat meninjau lokasi yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Sabtu.

Pada kunjungan tersebut Doni Monardo menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp350 juta kepada Korem 064/Maulana Yusuf untuk penanganan darurat.

Penyerahan DSP juga disaksikan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Danrem 064/Maulana Yusuf Kolonel (Inf) Widiyatno.

Selain itu juga Pemerintah Kabupaten Lebak mendapat bantuan dana dari Kemenko PMK Rp500 juta dan Kementerian Sosial Rp611 juta.

Setelah melihat lokasi terdampak, Doni menyapa para penyintas yang masih bertahan di pos kesehatan yang terletak di Desa Banjar Irigasi, Lebak Gedong.

"Sejak hari pertama mereka telah turun ke lapangan, memberikan bantuan pertama, pertolongan pertama kepada masyarakat terdampak," katanya.

Menurut dia, banjir bandang dan longsor yang melanda Kampung Cigobang, Kecamatan Lebak Gedong ini mengakibatkan lima orang meninggal dunia.

Bencana tersebut terjadi pada Jumat (3/2), pukul 16.30 WIB disertai hujan dengan intensitas tinggi.

Penyebab banjir bandang dan longsor adanya galian tambang milik Aneka Tambang di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang tidak dikembalikan fungsinya.

Sebab, ketika hujan lebat isi perut tambang pecah hingga mengeluarkan material bebatuan dan lumpur ke aliran Sungai Ciberang.

"Kejadian bencana ini sangat masif hingga menimbulkan kerusakan rumah sekitar 1.000 unit dan delapan orang meninggal, enam orang tertimbun dan satu orang hanyut dan jasadnya belum ditemukan," katanya.

Baca juga: BNPB sebut delapan warga Lebak meninggal akibat banjir bandang

Baca juga: Menko PMK minta korban banjir di Lebak dapat pelayanan dasar

Baca juga: Polda Banten kirimkan bantuan logistik korban banjir Lebak lewat udara

Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020