Bengkulu (ANTARA News) - Gucangan gempa berkekuatan 5,3 pada skala Richter (SR), Selasa pukul 08:46:12 WIB, membuat pegawai di lingkungan Kantor Pemerintah Provinsi Bengkulu berhamburan keluar dari kantornya masing-masing. Pantuan di Kantor Gubernur Bengkulu, Selasa, terlihat ratusan karyawan berhamburan ke luar ketika gempa terjadi, sambil berteriak "gempa..gempa". "Awalnya saya tetap duduk di kursi di ruangan, tetapi ketika guncangannya makin besar dan melihat teman berlarian turun, saya pun akhirnya ikut turun," kata Halimah, staf Asisten Bidang Pemerintahan, Setprov Bengkulu, yang berkantor di lantai dua. Rona ketakutan masih terlihat di wajah Halimah, karena wajahnya tampak pucat. Untuk beberapa saat ini dia pun belum berani masuk ke ruangannya walaupun getaran gempa sudah berlalu. Hal senada disampaikan, Indra, staf Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Setprov Bengkulu, yang juga turun dari ruangannya di lantai dua saat gempa terjadi. "Besar benar guncangannya, berapa kekuatannya. Ini pasti dekat," katanya. Ketika disampaikan kekuatan gempa 5,3 SR dan berjarak 50 Km dari Kota Bengkulu, ia pun berujar, " Pantas saja terasa kuat". Pemandangan yang sama juga terjadi di Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, ratusan pegawai di gedung wakil rakyat itupun berhamburan keluar ketika gempa terjadi. Bahkan, setelah gempa berlalu, berapa pegawai masih bertahan di luar sambil duduk-duduk di pelataran Kantor DPRD. "Jangan dulu masuk lah, takut ada gempa susulan," kata Putut, salah seorang staf Kantor DPRD. Informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Selasa, menyebutkan gempa terjadi pada titik kordinat 4,24 derajat Lintang Selatan dan 101,97 derajat Bujur Timur. Pusat gempa yang tak berpotensi menimbulkan tsunami itu berada pada 59 Km barat daya Kota Bengkulu, Bengkulu dengan kedalaman 27 Km. Bengkulu pernah diguncang gempa tektonik berkekuatan 7,9 SR pada 12 September 2007. Sebelum pada 4 Juni 2000, Bengkulu juga diguncang gempa 7,3 SR yang mengakibatkan 94 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya luka-luka. (*)

Copyright © ANTARA 2008