Makassar (ANTARA News) - Pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel akan membicarakan nasib PSM Makassar dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault.
Sekjen PKS, Anis Matta akan bertemu Pak Adhyaksa, dua atau tiga hari ke depan, guna membicarakan persoalan yang menimpa PSM, kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKS Makassar, Muzakkir Ali, di Makassar, Senin.
Menurutnya, partai berlambang bulan sabit dan kapas itu berharap PSM mendapat solusi atas semua permasalahan usai pembicaraan tersebut.
PKS Sulsel sendiri memberi perhatian pada PSM karena kesebelasan berjuluk Juku Eja itu bukan hanya ikon untuk Makassar, tetapi membawa nama Sulsel dalam kancah persepakbolaan nasional.
Untuk itu, semua pemangku kepentingan (stakeholder) harus dilibatkan dalam masalah ini. Gubernur, walikota, pengusaha, manajemen, pemain, pelatih, anggota DPRD serta masyarakat harus bersama-sama berpikir untuk kebaikan PSM ke depan.
PKS juga berharap perlunya melibatkan masyarakat dalam menyelesaikan masalah finansial.
"Sebagai contoh, kita buat publik funding yang dikelola oleh masyarakat dan dananya juga dari masyarakat, jangan lagi ada penonton yang tidak bayar ketika PSM bertanding di Makassar, kepada pengusaha diminta partisipasinya dengan menyisihkan sedikit keuntungannya," ujarnya.
Muzakkir mengatakan, agar semua pihak menghentikan perang wacana yang terjadi, karena hal tersebut mengganggu konsentrasi seluruh pemain.
Ia mencontohkan, rencana Ketua Umum PSM menjual pemain asing maupun melakukan pengurangan gaji pemain yang berbanderol tinggi, belakangan membuat konsentrasi pemain PSM jadi tidak fokus.
Padahal PSM akan melakukan beberapa pertandingan yang sangat menentukan posisi klasemen sebelum berakhirnya putaran pertama.
Jelas hal tersebut menurunkan semangat bertanding bagi pemain karena adanya ketidakpastian yang dirasakan apakah akan dipertahankan atau akan dijual.
Belum lagi adanya pihak yang menganggap pengurus PSM gagal dalam mengelola PSM, sehingga kondisinya menjadi seperti saat ini, sehingga bisa saja muncul ketidakpercayaan publik terhadap pengurus PSM. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008