Jakarta (ANTARA) - Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Provinsi DKI Jakarta
menyebutkan, banjir yang merendam beberapa kawasan di Ibu Kota mulai surut terutama di kawasan Jakarta Barat yang paling banyak terdampak.
Terpantau pada Sabtu pukul 09.00 WIB, ketinggian rata-rata air menjadi 100 Centimeter dari sebelumnya 150 centimeter pada Jumat (3/1).
Dalam data yang dihimpun hingga Sabtu pagi itu, sebanyak 215 Rukun Tetangga (RT) dari 16 kelurahan di Jakarta Barat masih terdampak banjir dengan rata- rata tinggi 100 centimeter (cm).
"Saat ini yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi adalah makanan siap saji, air minum, selimu dan perlengkapan bayi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta M Ridwan.
Dalam data yang dihimpun oleh BPBD DKI Jakarta juga menunjukan pengungsi terbanyak kedua berada di kawasan Jakarta Timur yang menampung 1.699 warga. Meski demikian,
ketinggian air banjir sudah surut mencapai 40 centimeter.
Baca juga: Kepulauan Seribu berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang
Baca juga: Usai jadi pos pengungsi, sekolah bersiap jelang semester baru
Baca juga: Polsek Sawah Besar temukan jasad hanyut di Kalipasir
Untuk kawasan Jakarta Selatan, ada lima kelurahan yang masih terdampak banjir, yakni Rawajati, Cipulir, Kebayoran Lama Selatan, Bintaro dan Pesanggrahan Utara yang menampung 1.253 pengungsi dengan rata- rata ketinggian air 80 centimeter.
Di kawasan Jakarta Utara dengan ketinggian air 40 centimeter masih terdapat sebanyak 370 pengungsi dari tiga kelurahan di lima tempat pengungsian sementara.
Untuk kawasan Jakarta Pusat sejak Jumat (3/1) sudah tidak ada banjir yang merendam namun warga masih membutuhkan disinfektan dan karbol untuk membersihkan rumahnya,
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020