London (ANTARA News) - Film Indonesia yang berjudul Playing Between Elephants karya Aryo Danusiri terpilih sebagai Film Dokumenter Terbaik dalam Festival Internasional Film Independen ke-35 yang diadakan di Brussels, Belgia. Riri Riza dalam film Tiga Hari Untuk Selamanya (3 Days to Forever) meraih sutradara terbaik, ujar Counsellor Pensosbud/Diplomasi Publik KBRI Brussel PLE Priatna kepada Korespoden ANTARA di London, Selasa. Sementara itu Artika Sari Devi dalam film Opera Jawa karya Garin Nugroho dinobatkan sebagai aktris wanita terbaik.Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa (UE), Nadjib Riphat Kesoema menerima ketiga penghargaan prestisius tersebut, mewakili ketiga film unggulan Indonesia di Gedung Pusat Budaya Jacques Frank di pusat kota Brussel. Dubes mengatakan penghargaan ini tidak hanya pengakuan kepada para sineas, penulis cerita, aktris ataupun aktor terbaik yang telah berkarya, tetapi lebih dari itu, hadiah ini merupakan penghargaan kepada Indonesia.Dikatakanya film Indonesia mampu tampil sebagai produk budaya yang layak menjadi perhatian dunia. Ia tampil sebagai jembatan cita rasa yang mendekatkan perbedaan.Dewan juri diketuai Tikoy Agiluz dari Philipina, Reda Benjelloun dari Maroko, Philippe Graf, Jacques Mener, Jean Pierre Van Tieghem dari Belgia serta Steve Montal dari Amerika Serikat dan Asmayani Kusrini (Koresponden Tempo di Brussel) menetapkan film Baby Doll Night karya Abdel Adeeb dari Mesir terpilih sebagai Film Asia Terbaik (Best Asian Movie Award). Film Brutus olahan sutradara Tara Illenberger dari Philipina keluar sebagai film terbaik untuk semua kategori (Grand Award All Categories). Semetara film Sugisball (Autumn Ball) olahan sutradara Veika Ounpuu dari Estonia meraih predikat sebagai film cerita terbaik.Ketua Panita Festival Robert Malengrau mengatakan untuk pertama kalinya festival film internasional Eropa, Indonesia mampu menjadi tuan rumah sekaligus menggebrak dengan merebut tiga penghargaan internasional. Panitia Festival Film Independen Brussel bekerjasama dengan KBRI Brussel telah menjadikan film Indonesia sebagai tuan rumah dalam festival film bebas yang diikuti 12 film ungulan mewakili Amerika Serikat, Belgia, Philipina, Estonia, India, Maroko dan Mesir. Dikatakannya untuk pertama kalinya Indonesia menjadi negara tamu festival film bertaraf internasional sekaligus meraih tiga perhargaan utama.Dari festival ini, film Indonesia dapat menjadi medium budaya untuk lebih memahami, menghargai dan saling mendekatkan diri, ujarya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008