Ekonomi tetap tumbuh sepanjang 2019, dan dibarengi oleh kenaikan harga barang yang terkendali.

Palembang (ANTARA) - Perekonomian di Sumatera Selatan terjaga sepanjang 2019 meski daerah ini masih dihadapkan pada pelemahan harga komoditas karet, sawit, dan batu bara.

Kepala BI Kantor Perwakilan Sumatera Selatan Yunita Resmi Sari di Palembang, Sabtu, mengatakan, indikator terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran 5,5 persen-6,0 persen.

Selain itu, angka inflasi juga 2,06 persen atau relatif rendah sesuai dengan target 3,0 persen plus minus 1 persen.

“Ekonomi tetap tumbuh sepanjang 2019, dan dibarengi oleh kenaikan harga barang yang terkendali,” kata dia.

Baca juga: Gubernur BI sebut rupiah masuk terbaik di Asia

Ia mengatakan inflasi terjaga di Sumsel ini karena pasokan tercukupi dari dalam daerah sendiri.

Sebelumnya, Sumsel sangat tergantung pasokan dari luar daerah.

“Distribusi yang lancar yang berdampak positif dengan angka inflasi ini diharapkan dapat mendorong penurunan angka kemiskinan karena daya beli masyarakat Sumsel menjadi turut terjaga,” kata dia.

Sepanjang 2019, pertumbuhan ekonomi Sumsel dinilai baik, yang tercermin dari kinerja pada triwulan III/2019 sebesar 5,67 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Sumatera.

Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan bakal di kisaran 5,7 persen-6,1 persen pada tahun 2020 karena didorong oleh investasi.

Baca juga: Pemerintah perlu genjot investasi jangan bergantung konsumsi domestik

Sementara itu secara nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan berada di sekitar 5,1 persen pada 2019 dan akan meningkat dalam kisaran 5,1 persen-5,5 persen pada 2020.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020