...tanda dan gejala terkena leptospirosis ialah menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba. Selain itu, demam tinggi, nyeri otot, hilang napsu makan, mata merah, iritasi dan nyeri otot.

Tangerang (ANTARA) - Masyarakat Kota Tangerang, Banten dihimbau untuk mewaspadai penyakit yang datang setelah banjir surut yakni leptospirosis atau penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Liza Puspadewi di Tangerang, Sabtu menjelaskan saat banjir kencing tikus bisa mengalir bersama air yang diinjak dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet, hingga makanan.

“Jika tidak segera diobati, perawatan di rumah sakit akan dibutuhkan. Oleh karena itu, mengetahui gejala dan cara pencegahan pun penting agar kita semua paham sehingga dapat terhindar dari penyakit tersebut,” ungkap Liza.
Baca juga: Waspadai ancaman penyakit saat dan setelah banjir
Baca juga: Banjir Jakarta, dokter peringatkan warga waspadai beberapa penyakit

Ia pun mengungkapkan, tanda dan gejala terkena leptospirosis ialah menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba. Selain itu, demam tinggi, nyeri otot, hilang napsu makan, mata merah, iritasi dan nyeri otot.

Sedangkan untuk cara pencegahannya, pertama masyarakat harus berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan air dan lingkungan.

Kedua, menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus. Ketiga, mencuci tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah melakukan aktifitas.

“Ini hal penting dan sering masyrakat lalaikan, yaitu wajib memakai sepatu dan sarung tangan karet. Terlebih bagi mereka kelompok pekerja yang berisiko tinggi seperti petugas kebersihan,” tegasnya.

Usai banjir surut, masyarakat juga dihimbau untuk bersih-bersih dengan desinfektan di bagian-bagian rumah, terlebih titik yang diindikasikan bekas kencing tikus.
Baca juga: Tim medis: Warga waspadai penyakit pascabanjir
Baca juga: Ratusan korban banjir Konawe terserang penyakit

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020