"Layanan ini untuk mengurangi rasa trauma anak-anak yang menjadi korban banjir untuk mengembalikan lagi keceriaannya apalagi akibat bencana itu mereka terpaksa harus tinggal di pengungsian yang serba terbatas," kata pelaksana PSP PMI Jaktim, Thio Novita melalui sambungan telepon, Sabtu.
Menurutnya, anak-anak korban bencana rentan terhadap gangguan kesehatannya khususnya psikologinya. Maka dari itu, PMI menghibur mereka dengan berbagai cara baik dengan permainan sosialisasi dan lainnya agar mereka merasa nyama dan sedikit demi sedikit traumanya hilang.
Baca juga: PMI kerahkan 400 lebih personel ke daerah banjir Jabodetabek
Baca juga: PMI siagakan 15 posko banjir di Jabodetabek
Selain itu, untuk mencegah penularan penyakit saat dan pascabanjir relawan PMI ini pun memberikan promosi kesehatan kepada anak-anak seperti memberikan tips pencegahan penularan yang tentunya dengan cara disesuaikan dengan usia anak korban banjir ini agar lebih mudah dipahami.
Pelayanan PSP ini tidak hanya ditujukan kepada anak-anak saja tetapi, seluruh warga yang menjadi korban bencana yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial individu maupun masyarakat agar tetap berfungsi optimal pada saat mengalami krisis seperti ini.
"Kami juga mengajak mereka khususnya anak-anak dan warga agar tetap menjaga kesehatannya seperti dengan menjaga pola hidup sehat dan bersig seperti, cuci tangan sebelum makan, mandi dengan menggunakan sabun tidak bermain air kotor atau bekas banjir dan lainnya," tambahnya.
PMI Kota Jaktim tidak hanya memberikan pelayanan PSP dan kesehatan, sejak hari pertama relawan di daerah ini membantu evakuasi korban yang terjebak banjir hingga mendistribusikan ribuan paket makanan siap saji untuk pengungsi.
Baca juga: Jusuf Kalla tinjau dapur umum PMI Jaktim
Baca juga: Banjir Jabodetabek ada aksi heroik PMI selamatkan warga
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020