Mata uang safe-haven, termasuk yen Jepang dan franc Swiss naik menyusul pemogokan fatal.
New York (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) dolar AS sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat (3/1) setelah mata uang safe haven seperti yen Jepang melonjak di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Amerika Serikat menewaskan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Korps Pengawal Revolusi Pasukan Quds Islam Iran, dalam sebuah serangan udara di Baghdad pada hari Jumat, yang menyebabkan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Mata uang safe-haven, termasuk yen Jepang dan franc Swiss naik menyusul pemogokan fatal.
Institute for Supply Management AS mengatakan hari Jumat bahwa indeks manufaktur turun menjadi 47,2 persen pada Desember dari 48,1 persen pada November, menandai pembacaan terendah sejak Juni 2009.
Baca juga: Dolar naik di tengah melimpahnya data ekonomi AS
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama turun 0,01 persen menjadi 96,8395 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,1167 dolar AS dari 1,1168 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3078 dolar AS dari 1,3135 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6958 dolar AS dari 0,6983 dolar.
Dolar AS dikutip 108,01 yen Jepang, lebih rendah dari 108,55 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9718 franc Swiss dari 0,9722 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2991 dolar Kanada dari 1,2989 dolar Kanada.
Baca juga: Israel bersiap hadapi pembalasan Iran atas pembunuhan Soleimani
Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020