Jakarta (ANTARA) -
Menteri Sosial Juliari Batubara memastikan bantuan dapat terdistribusi seluruhnya bagi warga terdampak banjir.

"Kami memastikan negara hadir di tengah-tengah bencana. Dalam dua hari ini kami mengirimkan bantuan logistik, ada dapur umum, posko-posko pengungsian, ini dikonfirmasi pemda setempat dan memastikan bantuan logistik yang kami dapat didistribusikan ke warga yang berhak memenerimanya kata Juliari di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.

Juliari menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers bersama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Kelimanya baru saja menghadiri rapat terbatas bersama dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Istana Merdeka.

Baca juga: Nadiem minta Pemda prioritas peserta didik

"Yang kita lupakan dalam bencana-bencana alam adalah anak-anak maka kami kirimkan 6.000-8.000 makanan anak siap saji tinggal ditambah nasi jadi bisa dimakan, selimut, 'family kit' dan sebagainya," ungkap Juliari.

Menurut Juliari, bantuan tersebut masih bantuan awal. Ia pun mengharapkan masyarakat dapat selalu siap dan mawas diri kalau ada himbauan evakuasi bisa langsung mengevakuasi diri.

"Ada juga layanan dukungan psikososial untuk anak-anak yang trauma kami siapkan di beberapa posko dan dapur umum. Daerah yang tidak bisa diakses di Lebak, sebagian kabupaten Bogor mudah-mudahan bisa diakses dan kami siap kirim bantuan ke lokasi-lokasi tersebut," tambah Juliari.

Sedangkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan timnya menanggulangi dua hal besar, pertama "emergency medical team" untuk menyelamatkan jiwa di hari kejadian dan tim untuk mengatasi persoalan sanitasi.

Baca juga: Korban meninggal akibat banjir Lebak bertambah jadi dua orang

"Sekarang tinggal tim kedua untuk mengatasi lingkungan penyakit dan wabah yang menjadi dampak dari banjir. Kami sudah mengirimkan 'surveillance team' untuk melihat lingkungan dan lapangan, kami terus bekerjasama dengan komponen masyarakat, sukarelawan, TNI/Polri, dinas kesehatan untuk bahu-membahu mencegah dampak ikutan diare, leptospriosis dan penyakit lain muncul," kata Terawan.

Terawan juga bekerjasama dengan pihak terkait untuk menyediakan air bersih untuk membersihkan lingkungan sehingga dapat mencegah infeksi.

"Mohon doanya agar penyakit-penyakit ikutan jangan sampai terjadi, dan bisa mencegah dengan baik melalui edukasi, sanitasi, termasuk dampak psikologis untuk anak dengan mengarahkan tim-tim kesehatan sukarelawan, TNI/Polri di tempat-tempat penampungan," ungkap Terawan.

Baca juga: Kementerian PUPR terjunkan tim untuk cari penyebab banjir

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah korban jiwa akibat banjir di Jabodetabek dan Lebak, Banten, mencapai 43 orang.

Sedangkan jumlah warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya mencapai 409 ribu jiwa dengan wilayah Kota Bekasi menjadi yang terbanyak yaitu 366.274 jiwa.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020