Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China menyatakan pintu bagi kembalinya Dalai Lama selalu terbuka dan akan selalu terbuka di masa mendatang. Pihak berwenang di pusat dari dulu hingga kini dan mendatang selalu membuka pintu bagi kembalinya Dalai Lama," kata Wakil Menteri Departemen Kerja Front Persatuan Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), Zhu Weiqun, kepada pers di Beijing, Senin. Hal tersebut dikemukakan ketika melaporkan hasil pertemuan antara delegasi pemerintah pusat China dan perwakilan pribadi Dalai lama pada 31 Oktober-5 November 2008. Pemerintah China, katanya, sangat menginginkan masalah Tibet segera dapat diselesaikan dengan damai dan upaya pembicaraan dan dialog tetap dimungkinkan, asalkan pihak Dalai Lama memang memiliki keinginan untuk mencari penyelesaian saling menguntungkan. Meskipun demikian, ingatnya, pintu bagi "Kemerdekaan Tibet", maupun "Separuh kemerdekaan", atau "Merubah kemerdekaan" tidak akan pernah terbuka dan tidak akan pernah dibuka di masa mendatang. Kunci utama dari kesuksesan penyelesaian Tibet, katanya, adalah Dalai lama secara mendasar harus merubah proporsi politiknya dan perbuatan sesuai perkataannya, serta menciptakan kondisi untuk memperbaiki hubungannya dengan pemerintah China. "Selama ini banyak perkataan dan sikap Dalai Lama dan utusannya seringkali tidak sesuai dengan kenyataannya," katanya. Ia mengambil contoh, dalam pembicaraan dengan dengan beberapa utusan Dalai Lama, Lodi Gyari dan pengikutnya, pihak China mengatakan bahwa kedua pihak akan mlakukan pembicaraan pada Juli dan utusan Dalai Lama mengakatakan tidak ada kesulitan. "Tapi pada kenyataannya mereka merusak perjanjian mereka. Mereka melupakan janjinya dan mereka tidak menghentikan boikot dan merusak Olimpiade Beijing," kata Weiqun. Walaupun demikian kondisinya, tambahnya, pemerintah pusat China masih tetap mengharapkan adanya dialog untuk mencari solusi dan membuka pintu bagi kembalinya Dalai lama. (*)
Copyright © ANTARA 2008