Pangkalpinang (ANTARA) - Investor asal Senegal memesan puluhan kontainer lada putih petani Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena dikelola dengan baik dan memiliki cita rasa yang berkualitas.

"Pengusaha Senegal meminta puluhan kontainer lada putih hasil petani Bangka Belitung," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Senegal, Mansyur Pangeran bersama investor saat berkunjungi di kebun lada Desa Puput, Bangka, Jumat.

Ia mengatakan kunjungan bersama investor dari Senegal ini untuk melihat langsung proses penanaman bibit lada hingga produksi komoditas perkebunan khas negeri serumpun sebalai ini.

Baca juga: Bangka Belitung ekspor lada putih 2.691,61 ton lebih

"Kita sudah bertemu dengan Wakil Gubernur Kepulauan Babel dan petani dan beliau sudah menyampaikan kualitas lada putih daerah ini," ujarnya.

Menurut dia lada putih Bangka Belitung ini memiliki kualitas tinggi dan terbaik jika dibandingkan kualitas lada di daerah dan negara penghasil lada lainnya.

"Kualitas lada Babel terbaik, kemungkinan karena situasi dan kondisi alamnya membuat lada ini menjadi lebih bagus," katanya.

Baca juga: Pemkab Bangka Tengah promosikan lada unggul ke luar negeri

Ia menambahkan sebagai duta besar, tugas-tugas yang diembannya tidak hanya terkait diplomasi, perwakilan negara dan sebagainya, tetapi juga mengambil fungsi di Indonesian Promotions Centre (IPC) untuk menjadi perwakilan dagang negara di negara sahabat seperti membawa misi dagang, apa saja yang bisa dibawa dari Indonesia ke negara lain.

"Kita bersama bersama investor berkunjung ke Bangka Belitung informasi atas potensi-potensi lainnya yang ada dan juga untuk melihat sendiri gambaran potensi daerah yang dimiliki daerah ini," katanya.

Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah mengatakan lada Babel merupakan lada terbaik di dunia. Kalau dicium harum dan aroma yang beda dari lada lain.
"Lada Babel dibandingkan lada dari daerah lain terdapat perbedaan, sekitar 4 persen, terutama kepedasannya sehingga sangat diminati pasar dunia," katanya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020