Di Kelurahan Pejagalan, lokasi dataran tinggi tidak ada lagi untuk lokasi pengungsian.
Jakarta (ANTARA) - Banjir Jakarta awal tahun 2020 ikut merendam pemukiman masyarakat di Teluk Gong, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, hingga Jumat petang belum surut.
"Ketinggian air lebih dari dua meter, dimana pemukiman terparah di Teluk Gong, Kampung Gusti hingga Taman Permata Indah," kata Kasi Pemerintah Kelurahan Pejagalan, Saiful Hidayat di Teluk Gong, Jumat.
Hingga Jumat siang, air sudah mulai surut hingga setinggi pinggang orang dewasa. Dari 18 RW di Kelurahan Pejagalan, sebanyak 10 RW yang masyarakatnya terdampak banjir.
"Total jumlah pengungsi di Kelurahan Pejagalan sebanyak 406 jiwa," kata Saiful.
Para pengungsi itu tersebar diantaranya di Masjid Baitul Mutaqin 100 jiwa, Mushola Nurul Amal 50 jiwa dan Pesantren Mujahirin 65 jiwa.
Belum ada korban jiwa akibat banjir di Pejagalan, namun satu orang warga dievakuasi ke Puskesmas karena jatuh dari rumahnya.
Lokasi pengungsian di Teluk Gong berada di dalam pemukiman masyarakat yang sedang banjir, akses hanya bisa menggunakan perahu karet. Masyarakat menggunakan bangunan bertingkat untuk bertahan dan menunggu air surut.
Saiful mengungkapkan di Kelurahan Pejagalan, lokasi dataran tinggi tidak ada lagi untuk lokasi pengungsian. Satu-satunya lokasi yang tersedia yakni tanggul Banjir Kanal di Jalan Teluk Utara, yang digunakan warga memarkir kendaraan mereka.
Baca juga: TNI turunkan 2 SSK bantu korban banjir Teluk Gong
Baca juga: Perumahan Green Ville Jakarta masih digenangi banjir
Baca juga: BNPB: Banjir di sebagian wilayah Jakarta sudah mulai surut
Salah seorang warga RT 1/RW 12, Yayang mengatakan air masuk ke pemukiman di Teluk Gong, Rabu (1/1) sekitar pukul 04.00 WIB pagi hari.
"Tidak ada persiapan, tiba-tiba dibangunkan RT kalau sudah banjir," katanya.
Yayang menuturkan dari tiga mobil miliknya, satu mobil tidak bisa diselamatkan sudah terendam air. Dia berharap agar pompa air di dalam Teluk Gong dapat kembali difungsikan untuk menyedot air.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020