Samarinda (ANTARA News)- Warga Samarinda, Kalimnatan Timur, semakin khawatir, genangan air di sejumlah tempat hingga Minggu malam semakin dalam. Patauan di Jalan dr Sutomo, ketingian air sudah mencapai 50 hingga 70 centimeter. Padahal, pada Minggu sore, ketinggian air di tempat ini, baru mencapai 30 hinga 50 centimeter. "Kami takut kalau terjadi banjir bandang sebab air terus naik, padahal tidak ada hujan. Hanya berselang beberapa jam saja, air sudah semakin dalam," ungkap warga Jalan dr. Sutomo Gang 8, Sari. Banjir yang terjadi kali ini kata Sari, berbeda dengan banjir yang kerap melanda Kota Samarinda sebelumnya. "Walaupun kami kerap kebanjiran, tetapi airnya tidak bertahan lama. Tahun lalu, banjir seperti ini juga terjadi, tetapi hanya satu hari, kemudian surut lagi," katanya. Warga dr.Sutomo lainnya di Gang 2, Ali, mengaku juga khawatir jika sewaktu-waktu terjadi banjir bandang. "Kami berharap, air bisa segera surut. Tapi, kami juga takut jika tiba-tiba air langsung meluap apalagi saya tinggal tak jauh dari pingir Sungai Karang Mumus," ungkap Ali. Air juga terlihat semakin bertambah tinggi di kawasan Simpang Empat Mall Lembuswana yang menjadi pusat Kota Samarinda. Kemacetan tidak terhindarkan akibat banyak pengendara terjebak banjir. Sementara, di kawasan Jalan Cendrawasih, genangan air juga terihat semakin tinggi. Sejumlah warga membuat penghalang agar pengendara memperlambat kendaraannya. "Kami memberi penghalang di jalan agar kendaraan mengurangi kecepatannya sebab gelombang akibat kendaraan membuat air masuk ke rumah, bahkan kalau kendaraan itu melaju kencang, kaca rumah kami bisa pecah dihantam gelombang," ungkap warga di Jalan Cendrawasih. Informasi yang berhasil dihimun hingga Minggu malam pihak PLN Samarinda terpaksa memutus beberapa arus listrik di wilayah banjir, khususnya di Kelurahan Temindung Permai untuk mengantisipasi kejadian yang tidak dinginkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008