Kegeraman mereka terhadap rencana ajang Formula E itu masuk" trending topic" di Twitter dengan tagar #shameOnyouFormulaEJakarta.
Kemarahan didasari alasan bahwa pergelaran balap mobil listrik itu menelan anggaran hingga triliunan rupiah, yang menurut sejumlah warganet, angka tersebut justru merugikan warga Jakarta yang kini sedang dilanda banjir.
Salah satu warganet berujar bahwa warga Jakarta saat ini lebih membutuhkan dana tersebut untuk membenahi berbagai fasilitas dan tempat tinggal yang rusak akibat banjir.
@FIAFormulaEWarganet juga menyinggung anggaran penanggulangan sampah yang lebih kecil dibandingkan dengan biaya pergelaran Formula E. Mereka meminta agar penyelenggara yakni FIA untuk membatalkan Jakarta sebagai tuan rumah balapan mobil listrik itu.
I believe you don't want to be the trending topic every time Jakarta is flooded. Btw, the rainy season will be until April. Pls, cancel the race in Jakarta.#shameOnyouFormulaEJakarta
— Johan Ng (@johanng74) January 2, 2020
21 people have died and many people lost their homes and assets. It is all because of the leader of this city decided to cut the funding to prevent the annual flood disaster for this event.. Yes, Sir, please reconsider your decision to come here. #shameOnyouFormulaEJakarta https://t.co/2xRZ3we9eD
— Juliana Putra (@JuliePutra) January 2, 2020
Baca juga: Pemprov DKI berkolaborasi dengan organisasi kemanusiaan atasi banjir
Baca juga: Korban banjir di Cipinang Melayu butuh alat kebersihan Sebelumnya, rencana penyelenggaraan Formula E juga mendapatkan kritikan dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk membatalkan kegiatan tersebut menyusul perkiraan defisitnya pendapatan Jakarta pada 2019.
Rencana anggaran untuk penyelenggaraan Formula E mencapai Rp1,6 triliun. Adapun sebanyak Rp305,2 miliar digunakan sebagai perkiraan biaya untuk persiapan menggelar kegiatan olahraga internasional tersebut.
Pemprov DKI Jakarta telah menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mencari dana penyelenggaraan balap mobil Formula E yang berjumlah hingga triliunan rupiah, selain menggunakan anggaran daerah dalam APBD.
Meskipun memakan anggaran Formula E yang sangat besar, Pemprov DKI Jakarta memastikan itu tidak akan mengganggu program prioritas yang lain seperti penanganan sampah dan penataan kampung kumuh.
Balapan Formula E musim 2019-20 telah dimulai sejak November lalu dan seri pertama berlangsung di Arab Saudi. Tidak seperti seri-seri balapan lainnya, para pebalap Formula E akan beradu cepat di sirkuit-sirkuit jalan raya di 13 kota besar di dunia.
Jakarta akan bergabung dengan 11 kota besar lainnya di dunia seperti London dan New York sebagai tuan rumah balapan Formula E.
Kejuaraan balap dengan kendaraan elektrik single-seater ini akan diadakan di jantung Ibu Kota Indonesia, tepatnya di area Monumen Nasional (Monas).
Baca juga: Transjakarta rencanakan 20 bus listrik beroperasi saat formula E
Baca juga: Jakpro pastikan Formula E tetap berjalan meski PMD dipotong
Baca juga: Rute Formula E tahun 2020 di Jakarta
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020