Jakarta (ANTARA) - Warga yang menjadi korban banjir di Kelurahan Cipinang Melayu diimbau untuk pulang guna mengecek kondisi rumahnya mengingat kondisi banjir sudah surut,

Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman, Jumat
mengatakan, warga yang mengungsi di Universitas Borobudur, Jakarta Timur, sudah bisa kembali ke rumah.

Dia khawatir saat banjir surut ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi mengingat kondisi rumah tak berpenghuni.

"Rencana saya mau kembalikan ke rumah masing-masing karena kondisi kali udah mulai surut dan listrik sebagian sudah menyala 80 persen. Takutnya di rumah (listrik) udah nyala tapi aktifitas ga ada, takutnya terjadi arus pendek," kata dia saat ditemui di lokasi pengungsian.

Menurut dia meski diimbau pulang ke rumah, warga tetap bisa datang ke posko jika sewaktu-waktu kembali terjadi hujan deras. Selain itu apabila kekurangan makanan, stok di pengungsian dipastikan tercukupi.

"Jadi ketika air naik, silakan mereka datang ke sini, sudah siap semuanya," kata dia.

Baca juga: Warga Cipinang Melayu pilih bertahan meski banjir surut
Baca juga: Kampung Dongeng Indonesia hibur anak korban banjir Cipinang Melayu
Baca juga: Membangun asa usai bencana

Menurut dia, bantuan dari instansi pemerintahan maupun swasta terus berdatangan. Mayoritas bantuan berupa makanan serta sandang. Untuk kebutuhan bayi pun dia menjamin telah terpenuhi.

Adapun jumlah pengungsi yang berada di Universitas Borobudur mencapai 926 jiwa dengan rincian 467 laki-laki dan 259 perempuan. Di antara ratusan itu, 51 orang merupakan lansia, 114 balita dan delapan ibu hamil.

Sementara kondisi di sekitar area yang terkena banjir, kata dia, unsur TNI, polisi, SAR serta relawan lainnya tengah membersihkan sisa-sisa endapan lumpur yang terbawa arus.

"Semua sudah surut, kali juga normal, tinggal endapan sungai yang lagi dibersihkan," kata dia.

BMKG memprediksi hujan lebat masih akan terjadi hingga Februari 2020. Bahkan BMKG memperkirakan, beberapa hari ke depan Jakarta akan diguyur hujan ekstrem.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020