Hari ini rupiah kemungkinan akan kembali menguatJakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan berpeluang kembali menguat setelah terkoreksi di perdagangan awal tahun.
"Hari ini rupiah kemungkinan akan kembali menguat," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Dari eksternal, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyatakan akan menandatangani kesepakatan perdagangan fase pertama dengan China pada 15 Januari 2020. Trump menyatakan seremoni penandatanganan kesepakatan tersebut akan dilakukan di Gedung Putih.
Setelah penandatangan, Trump berencana akan melakukan kunjungan ke China untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kesepakatan fase kedua.
Kendati demikian, sejauh ini China belum memberikan konfirmasi mengenai tanggal tersebut dan belum merilis pernyataan apa pun tentang penandatanganan tersebut.
Dari domestik, inflasi secara keseluruhan pada akhir tahun 2019 tercatat 2,72 persen, lebih rendah dari 2018 yang mencapai 3,13 persen.
Ibrahim memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.863 per dolar AS hingga Rp13.910 per dolar AS.
Pada pukul 9.54 WIB, rupiah bergerak melemah 17 poin atau 0,12 persen menjadi Rp13.910 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.893 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.899 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.895 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi stagnan di level Rp13.893
Baca juga: Rupiah melemah meski inflasi terkendali
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020