Jakarta (ANTARA) - Banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, surut sejak Jumat pagi sehingga aktivitas warga dan lalu lintas kembali normal.

Beberapa jalan dan pemukiman di wilayah Kemang, khususnya Jalan Kemang Raya, Jalan Taman Kemang sempat terendam genangan air setinggi 70-150 centimeter sejak Rabu (1/1) sampai Kamis (2/1). Namun tidak ada air
menggenangi jalanan tersebut.

Surutnya air di Kemang pun membuat kendaraan roda dua dan empat kembali melintas. Berdasarkan pantauan di lokasi, arus kendaraan dari Kemang menuju Jalan Antasari dan Mampang lancar dari dua arah.

Beberapa pedagang juga terlihat mulai berjualan di sekitar Jalan Taman Kemang.

Faudin, pedagang rujak mengatakan, baru hari ini ia dapat berjualan setelah libur selama dua hari.

"Kemarin saya enggak ke sini, airnya masih sedengkul. Sekarang kering, semoga nggak banjir lagi," kata dia yang ditemui sambil melayani pembeli.

Baca juga: Banjir di Jatiasih surut, mobil bertumpukan di jalan masuk perumahan

Faudin, pedagang rujak di Jalan Taman Kemang kembali berjualan pada Jumat (3/1/2019). Selepas surutnya air pasca banjir pada 1-2 Januari, aktivitas warga dan lalu lintas kembali normal. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Begitu pun dengan Joko, pedagang minuman di sekitar Jalan Taman Kemang yang mulai melayani banyak pembeli pada Jumat. "Hari ini sudah balik kaya biasa, airnya surut," tambah Joko.

Dari data yang dihimpun laman "petabencana.id", hujan deras pada malam tahun baru (31/12) sampai 1 Januari sempat menyebabkan air setinggi 70-150 cm menggenangi beberapa wilayah di Kemang, di antaranya RW 01, RW 02, RW 03, RW 04 Kelurahan Bangka serta RW 06 dan RW 07 Kelurahan Cipete Utara.

Hujan deras itu juga sempat menyebabkan beberapa wilayah di Jakarta Selatan tergenang, di antaranya di Cilandak Timur, Jatipadang, Pejaten Timur, Kebagusan dan Jagakarsa.
Baca juga: Usai banjir, ruas jalan di Jakarta Selatan bisa dilalui
Baca juga: Banjir surut, ganjil-genap efektif lagi

Kendaraan roda empat bertumpuk terseret banjir

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020