Surabaya (ANTARA News) - The Wahid Institut menggelar seminar bertema "Jihad dan Kepahlawanan: Refleksi Resolusi Jihad dan Hari Pahlawan" di Surabaya, Minggu, pasca-eksekusi tiga terpidana mati kasus bom Bali di Cilacap, Jawa Tengah. Direktur Eksekutif the Wahid Institute, Yenny Zannuba Wahid, mengatakan seminar kali ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lama sebelum dilakukannya eksekusi terhadap Amrozi Cs. "Kita merencanakan sudah lama. Ini kebetulan saja bertepatan dengan eksekusi tersebut," katanya di acara seminar "Jihad dan Kepahlawanan" di Surabaya. Menurut dia, The Wahid Institut adalah yayasan yang bergerak dalam toleransi keberagamaan dilihat dari prespektif Islam. "Jadi mengambil tema jihad adalah sangat relevan bagi kami," katanya menambahkan. Selain itu, kata dia, seminar jihad kali ini digelar di Surabaya juga untuk memperingati peristiwa heroik atau Hari Pahlawan 10 Nopember 1945 yang selalu diperingati di Surabaya setiap tahunnya. Tujuan dari seminar kali ini, kata Yenny, adalah ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa jihad yang selama ini dipersepsikan dengan kekerasan dan peperangan itu sebetulnya dalam masyarakat modern sangat tidak tepat. Justru sebagai masyarakat modern harus ikut melestarikan tatanan dunia berdasarkan perdamaian dan berusaha sekuat tenaga agar tidak terjadi peperangan. Merefleksikan atau menyimpulkan semangat jihad, kata dia, jauh lebih tepat yaitu orang yang berkorban untuk komomunitasnya agar kerukunan agama agar tetap terjaga. "Ini makna yang jauh luar biasa bagi kami, bagaimana caranya agar tolerensi agama tetap terjaga. Itu adalah jihad sesunggunya," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008
dimedia televisi perdebatan jihad sering diperdebatkan tapi ujung-ujungnya tidak ada satu kesepahaman .
Fatwa ulama dan pemerintah sangat lah membatu agar islam diindonesia memahami apakah yg dilakukan terpidana mati bom bali mengandung unsur kebenaran menurut islam.
segeralah jangan sampai islam indonesia terprovokasi oleh golongan yg lain