Semarang (ANTARA News) - Hotel Novotel di Jalan Pemuda, Semarang, Jateng, Minggu (9/11) pagi menerima ancaman bom dan seluruh penghuni hotel terpaksa dievakuasi.
"Ancaman bom yang diterima operator dua kali pada pukul 06.15 WIB dan pukul 06.17 WIB," kata Manajer Pemasaran Hotel Novotel, Wiwied Pujiono, di Semarang, Minggu.
Dijelaskannya, pihaknya menyikapi serius ancaman tersebut dengan langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk tindakan lanjutan.
Sesuai dengan standar operasional prosedur internal hotel, jika terjadi ancaman, maka seluruh tamu diamankan di tempat terdekat.
"Titik evakuasi kami jika terjadi kebakaran atau keadaan darurat adalah di Hotel Merbabu (berada di depan Hotel Novotel, red.)," katanya.
Wiwied menjelaskan, jumlah tamu yang dievakuasi ada 60 orang.
"Ancaman ini adalah yang pertama kali," katanya.
Terkait spesifikasi dua ancaman telepon itu, Wiwied menjelaskan penelpon suara laki-laki dengan dialek Jawa.
Menurut keterangan salah satu pengunjung hotel, pengumuman adanya ancaman bom sekitar pukul 09.30 WIB.
"Tadi sekitar pukul 09.30 WIB ada pengumuman dari `speaker` hotel bahwa ada ancaman bom dan seluruh penghuni hotel diminta keluar," Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Tjahjo Kumolo yang kebetulan berada di Hotel Novotel karena ada acara di hotel tersebut.
Seluruh barang bawaan, lanjut Tjahjo, diminta ditinggalkan guna memberikan kesempatan kepada pihak kepolisian melakukan penyisiran lokasi.
Ditanya apakah ancaman bom ini terkait dengan eksekusi terpidana Bom Bali I, Amrozi dan kawan-kawan, Tjahjo belum dapat memastikan itu.
"Tetapi Jateng merupakan sumbu pendek. Yang berbau teror ada di Jateng, jadi perlu dicermati semua pihak," kata Tjahjo. (*)
Copyright © ANTARA 2008