Ini produk hand made dengan spesifikasi khusus, berbeda dengan produk cerutu yang kami produksi selama ini. Untuk tahap awal, kapasitas produksi sekitar sembilan ribu cerutu setiap bulan
Surabaya (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X mengawali hari kerja 2020, Kamis, dengan meluncurkan produk cerutu kelas premium yang sebagian besar untuk pasar ekspor.
Peluncuran cerutu bermerek Golden Boy yang berlangsung di Ruang Pandu Kantor PTPN X di Surabaya, Kamis, itu, dilakukan Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annurogo, didampingi Direktur Operasional Aris Toharisman dan Direktur Komersil Slamet Djumantoro.
Hadir juga dalam peluncuran itu musisi jazz kawakan sekaligus penggemar cerutu Idang Rasyidi.
"Sebagian besar atau sekitar 75 persen produk cerutu ini kami pasarkan ke luar negeri. Diharapkan pertengahan tahun sudah bisa diekspor, tapi kami juga akan mengikuti pameran cerutu di Jerman," kata Dwi Satriyo.
Ia mengatakan, cerutu premium ini merupakan pengembangan produksi dari unit cerutu yang pabriknya berada di Jember, Jawa Timur, termasuk lahan tembakau untuk cerutu juga berada di kabupaten tersebut.
"Ini produk hand made dengan spesifikasi khusus, berbeda dengan produk cerutu yang kami produksi selama ini. Untuk tahap awal, kapasitas produksi sekitar sembilan ribu cerutu setiap bulan," katanya.
Soal harga cerutu, Dwi Satriyo menegaskan bahwa manajemen belum memastikan, namun diperkirakan ada di kisaran Rp1 juta hingga Rp2 juta per cerutu.
"Harga ini cukup bersaing di pasar ekspor," tambahnya.
Sebelum memproduksi cerutu kelas premium, PTPN X telah lama menjadi pemasok tembakau kualitas ekspor untuk produk cerutu di pasar internasional di Eropa dan Amerika.
Pada 2019, areal tanam tembakau yang dikembangkan PTPN X seluas 510 hektare dengan jumlah produksi diproyeksikan 9.460 ton dan produktivitas rata-rata 18,55 ton per hektare. Sekitar 500 hektare lahan itu berada di Jember dan sisanya di Klaten, Jawa Tengah.
"Tahun ini proyeksi areal tanam tembakau tidak jauh beda dengan 2019," ujar Dwi Satriyo.
Pada kesempatan itu, Dirut PTPN X juga menetapkan 2020 sebagai tahun inovasi, di mana setiap karyawan dituntut untuk bisa melahirkan inovasi terbaru yang menjadi solusi bagi permasalahan-permasalahan di masa datang.
Dwi Satriyo dan jajaran direksi juga memberikan apresiasi kepada sejumlah karyawan berkinerja terbaik dan mitra perusahaan yang telah mendukung operasional produksi gula.
Baca juga: Ekspor rokok dan cerutu capai 931,6 juta dolar AS
Baca juga: Ketua DPD resmikan pabrik cerutu di Jember
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020