Jakarta (ANTARA) - Seorang warga berteriak meminta orang tuanya dievakuasi karena harus cuci darah saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta jajarannya blusukan ke Jalan Rusun Pesakih Cengkareng, Jakarta Barat, yang terendam banjir, Kamis.
"Tolong pak, orang tua saya terjebak banjir, dia harus cuci darah," teriak salah satu warga yang tak diketahui namanya sambil menangis kepada Anies.
Warga tersebut panik karena tidak bisa membawa orang tuanya yang lemah dengan penyakit gagal ginjal ke rumah sakit Hermina Daan Mogot untuk cuci darah.
Sejumlah warga di sekitarnya meminta Anies dan jajarannya turun dari perahu karet dan "nyebur" untuk melanjutkan blusukan.
"Ayo 'nyebur' Pak Anies sama kita," seru warga.
Tak lama kemudian, Anies beserta jajarannya turun dan menyerahkan perahu karet tersebut untuk evakuasi warga yang lebih membutuhkan.
Baca juga: Pantau Kampung Pulo-Manggarai, Anies sebut bencana banjir terkendali
Baca juga: Anies: Fokusnya sekarang pada evakuasi penyelamatan
Kepala Seksi Operasi Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat Ivand Sigiro menyebut warga yang meminta bantuan evakuasi tinggal di Pesakih, RT 008/RW 014 Kelurahan Duri Kosambi.
"Kedalaman air disitu sudah dua meter," kata Ivand.
Selain penderita gagal ginjal, petugas juga mengevakuasi korban banjir yang memiliki penyakit stroke.
Anies bersama rombongan jajaran Pemerintah Kota Jakarta Barat melakukan inspeksi ke RW 01 Semanan dan RW 14 Duri Kosambi, menyusuri Jalan Rusun Pesakih, salah satunya karena banyak warga terdampak belum mendapatkan bantuan dari Pemprov DKI Jakarta.
"Karena itu, mereka kebanyakan membutuhkan makanan, minuman dan sekarang dalam perjalanan ke sini. Sehingga dipastikan, segera makanan dan minuman sampai ke mereka,” ujar Anies.
Anies mengatakan alasan para warga berkeluh kesah seperti itu padanya, adalah karena terlambatnya proses pengiriman bantuan dan makanan.
Baca juga: Kapolda Metro tinjau lokasi banjir di Komplek IKPN Jaksel
Baca juga: Anies pantau evakuasi warga di Jakarta Barat
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020