Awam Prakoso selaku pendiri Kampung Dongeng Indonesia mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak pengungsi yang menjadi korban banjir.
"Kita memberikan keceriaan, kebahagian kepada anak-anak karena orang tua mereka terkena banjir luar biasa di Jakarta ini. Untuk itu kami memberikan kecerian, kebahagiaan dan juga edukasi kepada anak-anak," kata Awam Prakoso kepada ANTARA saat ditemui di lokasi pengungsian Universitas Borobudur, Jakarta, Kamis.
Anak-anak yang ditemani oleh orang tua mereka tampak bahagia dan tertawa ketika mengikuti kegiatan dongeng dari para relawan tersebut.
"Kegiatannya ada bermain, terus berkreasi, dan nanti ada bercerita. Dan ini penting ditekankan ketika nanti anak mendengarkan cerita akan banyak sekali pesan mulia yang dapat diambil agar kedepannya lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Ciledug masih banjir, akses Jakarta-Tangerang terputus
Baca juga: Empat penyebab cuaca ekstrem dan banjir awal tahun
Awam berharap kegiatan ini dapat membuat anak-anak melupakan trauma setelah mengalami musibah banjir beberapa waktu lalu.
"Kita akan setiap hari berada di sini memberikan pendampingan secara langsung kepada anak-anak," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data di posko pengungsian korban banjir di Universitas Borobudur terdapat 926 jiwa yang mengungsi dari dua RW yang berada di Kelurahan Cipinang Melayu.
Total pengungsi laki-laki sebanyak 467 jiwa, dan perempuan sebanyak 259 jiwa, yang terbagi menjadi 51 lansia, 114 balita, dan delapan ibu hamil.
Baca juga: Terendam banjir, bufet senilai Rp3 juta jadi barang rongsokan
Baca juga: Banjir di Jatiasih surut, mobil bertumpukan di jalan masuk perumahan
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020