Cilacap, (ANTARA) - Tim komunikasi elektronik (Komlek) Polda Jawa Tengah mulai memasang alat pengacak sinyal telepon seluler (ponsel) di seputar Dermaga Wijayapura Cilacap, Sabtu sore. Berdasarkan pantauan ANTARA, kondisi tersebut disadari oleh para wartawan media cetak dan elektronik yang sedang menunggu situasi perkembangan rencana eksekusi tiga terpidana mati kasus Bom Bali I, Amrozi, Imam Samudra dan Mukhlas di dermaga penyeberangan menuju Nusakambangan ini. Radius pengacakan sinyal mencapai sekitar 100 meter dari area pos dermaga. Sejumlah anggota Komlek Polda Jateng tempak memasang sejumlah pipa antena di depan pos penyeberangan Dermaga Wijayapura sejak Sabtu siang hingga sore. Setelah selesai mempesiapkan peralatan, tim komlek sempat melakukan uji coba pengacakan sinyal ponsel dan hasilnya langsung dialami oleh para wartawan yang berada di sekitar dermaga. Sementara itu, pengamanan di sekitar Dermaga Wijayapura kembali diperluas. jika sebelumnya kendaraan bermotor masih diperbolehkan parkir di sekitar pos pengamanan terluar dermaga, mulai hari ini petugas pengamanan mulai melarang kendaraan bermotor parkir di sekitar persimpangan menuju dermaga. Selain itu, aktivitas di dermaga penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan ini tampak normal, meski dua truk Brimob Polda Jateng berisi personel dan perbekalan sempat menyeberang dari Nusakambangan. Kedua truk tersebut, kembali menyeberang ke Pulau Nusakambangan dengan menggunakan kapal Pengayoman II sepuluh menit kemudian dengan kondisi kosong.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008