Magelang (ANTARA News) - Cendikiawan Ahmad Syafi'i Ma'arif mendesak tokoh-tokoh yang telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilihan Umum 2009 untuk mengendalikan ambisi dan syahwat politiknya.

"Para calon yang terlalu bernafsu, yang syahwat politiknya tinggi, agak direm sedikit," imbaunya usai berbicara dalam satu acara bedah buku di Magelang, Sabtu.

Ia memandang, tokoh-tokoh yang namanya muncul kembali dalam bursa capres sekarang belum tentu berhasil menjadi capres karena masih harus menunggu hasil pemilihan legislatif tahun 2009.

Penerima Anugerah Magsaysay tahun 2008 dari Filipina itu menilai kemunculan nama-nama capres sekarang sekadar hiburan, dan mengaggap pemimpin nasional mendatang harus figur yang bersedia bekerja keras dan berani mengambil resiko demi kepentingan bersama.

"Pemimpin harus mau berjibaku menempuh jalan agak berbahaya untuk kepentingan bersama," katanya.

Pemimpin Indonesia mendatang harus mengerti baik persoalan bangsa dan negara, tapi juga memahami peta politik, sosial dan ekonomi, apalagi kondisi Indonesia kini masih terpuruk dan tidak mempunyai harkat martabat.

"Tanpa pemimpin yang mengerti persoalan kita, saya rasa bangsa ini sulit (bangkit lagi), kita akan menjadi bangsa yang tidak dihitung, besar jumlahnya tetapi ringan dalam perhitungan," katanya.

Mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah ini menilai nama-nama capres yang telah muncul belum ada yang memenuhi kriteria sebagai pemimpin Indonesia masa mendatang.

"Kita tunggu saja, mungkin kita tidak akan bisa mendapatkan yang terbaik, tapi yang mendekati itu sudah cukup," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008