Data korban ini berubah-ubah. Ada yang datang kemudian dan mengaku menjadi korban pula sehingga perlu dipastikan dulu
Padang (ANTARA) - Penyaluran donasi untuk perantau asal Minang, Sumatera Barat yang menjadi korban kerusuhan Wamena di Provinsi Papua pada 23 September 2019 masih terkendala validitas data, kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit.
"Data korban ini berubah-ubah. Ada yang datang kemudian dan mengaku menjadi korban pula sehingga perlu dipastikan dulu," katanya di Padang, Kamis.
Namun untuk sebanyak 130 orang yang sebelumnya telah terdata dan mengalami kerugian karena toko yang rusak dan hangus terbakar, ia memastikan bantuan segera disalurkan pada Senin (6/1), yakni sekitar Rp2,6 miliar.
"Bagi mereka ini, tidak perlu ditunda lagi. Langsung dikirimkan. Sementara lebihnya, perlu klarifikasi lagi," katanya.
Ia mengatakan total uang donasi yang tersisa saat ini sekitar Rp3,6 miliar. Setelah disalurkan Rp2,6 miliar lebih, masih ada sekitar Rp900 juta lagi. Anggaran sisa tersebut akan dibayar setelah data korban valid pada tahap berikutnya.
Bantuan tersebut hanya diperuntukkan bagi korban yang memutuskan untuk pulang ke kampung halaman.
Sementara mereka yang memilih bertahan di Wamena tidak akan mendapatkan bantuan tersebut.
Hal itu karena menurut informasi yang diterima, perantau Minang yang memilih bertahan tersebut tidak menderita kerugian besar dan saat ini telah kembali beraktivitas seperti biasa.
Wagub berharap tidak ada yang mencoba memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi sehingga bantuan yang disalurkan benar-benar sampai pada orang yang benar-benar terimbas kerusuhan.
Kerusuhan berdarah di Wamena, Papua pada 23 September 2019 mengakibatkan 32 orang tewas, sembilan di antaranya adalah perantau Minang.
Selain itu ratusan orang perantau Minang lainnya harus mengungsi bahkan terpaksa pulang kampung untuk menghilangkan trauma.
Baca juga: Gubernur: Bantuan perantau Minang di Wamena mendekati Rp6 miliar
Baca juga: Korban Wamena sampai di Padang dengan bekas luka bakar
Baca juga: Rp1 miliar bantuan untuk perantau Wamena tertahan di donatur
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020