Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Akibat banjir Bekasi, Bupati Eka Supria Atmaja mengimbau warganya untuk mengungsi dan menjauhi titik lokasi rawan banjir mengingat genangan air masih merendam permukiman dan saat bersamaan intensitas hujan yang masih cukup tinggi.
"Masyarakat yang tinggal di kecamatan rawan banjir agar menjauh atau mengungsi ke lokasi yang aman untuk sementara," kata Eka saat pembagian tugas tinjauan perangkat daerah ke titik banjir Bekasi di Rumah Dinas Bupati di Bekai, Kamis.
Eka mengatakan banjir Bekasi berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat ada 21 desa di 12 kecamatan yang terendam banjir. Ia meminta agar masyarakat mengungsi sambil menunggu bantuan.
"Kami terus monitor lokasi banjir. Upaya-upaya yang sudah kami lakukan, seperti membuat tanggul sementara," katanya.
Baca juga: Kompleks Kemang Pratama Bekasi diliputi lumpur sisa banjir
Banjir di 12 kecamatan itu disebabkan intensitas hujan yang tinggi sehingga air sungai meluap ke pemukiman warga, seperti di Kali Jambe, Kali CBL dan Sungai Citarum.
"Dari akhir tahun memang hujan terus sampai sekarang, sehingga air meluap. Sampai saat ini juga masih hujan. Makanya kami minta warga menjauh dari titik lokasi banjir," katanya.
Baca juga: Banjir di Jatiasih surut, mobil bertumpukan di jalan masuk perumahan
Untuk bantuan korban banjir Eka mengerahkan seluruh kepala perangkat daerah untuk memantau dan memberikan bantuan secara langsung di lokasi banjir.
"Saya sudah instruksikan kepada mereka (kepala perangkat daerah) supaya terjun langsung ke lokasi banjir. Pantau kondisinya dan berikan bantuan kepada korban banjir," ucapnya.
Baca juga: Evakuasi belum selesai, hujan kembali guyur Bekasi
Berdasarkan informasi yang diperoleh selain permukiman warga juga ada bangunan milik negara yang ikut terendam banjir, seperti pasar dan 30 bangunan sekolah.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020