Batang, Jawa Tengah (ANTARA News) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mencatat, selama 2000 - 2008, sebanyak 37 pelacur yang beroperasi di daerah itu mengidap virus penyebab rusaknya sistem kekebalan tubuh atau HIV/AIDS di mana sembilan orang diantaranya meninggal dunia. "Semula jumlah penderita HIV/Aids 36 orang tetapi setelah di'secreaning' jumlahya bertambah seorang lagi. Namun kami tidak bisa mengungkapkan identitasnya," kata Fajar Sajidin dari KPA Batang, Sabtu. Jumlah pengidap HIV/AIDS di Batang terus bertambah dan sesuai hasil "secrening" Klinik IMS Visite Puskesmas Banyuputih, Batang, diketahui ada seorang lagi pelacur positif terinfeksi virus mematikan itu. "Sebagian besar pelacur penderita AIDS ini masih aktif menjual diri di kompleks pelacuran sehingga keberadaan mereka dikhawatirkan menulari orang lain," ungkap Fajar. Secara rutin klinik infeksi menular seksual (IMS) mengadakan "secreaning" terhadap beberapa lokalisasi guna memeriksa kondisi kesehatan para pelacur. "Penyebaran AIDS di Kabupaten Batang memang sangat memprihatinkan. Apalagi, para pelacur yang terinfeksi HIV banyak yang masih menjajakan diri, padahal pria `hidung belang` tidak bisa membedakan mana pelacur sehat, mana yang terkena AIDS," jelasnya. Sementara, Manajer Klinik IMS dan Vountary Conceling and Testing Banyuputih, dr. Ratna Westri menilai pengidap HIV/AIDS adalah fenomena `gunung es` atau bola saljur yang semakin hari semakin besar. "Kami memprediksi, yang terjangkit penyakit HIV/AIDS ini bertambah banyak, namun mereka tidak melapor atau terdaftar," kata Ratna. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008