Jakarta, (ANTARA News) - Penelitian tsunami di Meulaboh, Aceh dan Thailand Selatan menghasilkan temuan bahwa tsunami raksasa (Giant Tsunami) yang terjadi di penghujung 2004 pernah terjadi juga beberapa ratus tahun lalu. Seandainya temuan-temuan ini sudah terungkap sebelum tahun 2004 maka usaha-usaha untuk menekan jumlah korban jiwa dan kerugian mungkin telah dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat sebelum terjadinya tsunami," kata Pakar Paleotsunami dari LIPI Dr Eko Yulianto dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu.Eko mengatakan, karena itulah semua pihak seharusnya mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian itu dengan mempertimbangkan peningkatan kapasitas penelitian paleotsunami di Indonesia.Dalam rangka Tahun Internasional Planet Bumi, LIPI bekerjasama dengan Geoscience Australia, Universitas Hasanuddin, Universitas Gajah Mada, Universitas Jenderal Sudirman, dan Universitas Diponegoro menyelenggarakan "workshop on the application of paleotsunami science to tsunami mitigation in Indonesia."Pembicara yang akan hadir adalah para peneliti dari LIPI, ITB, Geoscience Australia, dan USGS dari AS yang pernah terlibat dalam riset yang menghasilkan bukti-bukti adanya tsunami raksasa ratusan tahun lalu di Aceh.Workshop itu diharapkan dapat mengungkap bagaimana bukti-bukti itu ditemukan dan implikasi temuan itu.Selain itu diharapkan bisa mengungkapkan hasil-hasil riset terbaru penelitian paleotsunami di selatan Jawa di antaranya tentang tsunami raksasa 400 tahun lalu di Lombok, Biak dan Pulau Simeuleu.Eko juga menyesalkan catatan sejarah kejadian tsunami di Indonesia hanya mencakup rentang waktu yang sangat pendek yang baru dimulai sekitar 400 tahun lalu."Catatan sejarah yang amat pendek ini tidak merekam kejadian-kejadian tsunami besar yang biasanya memiliki waktu perulangan lebih dari 400 tahun," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008