Jakarta (ANTARA) - Para pimpinan perusahaan teknologi besar di dunia memiliki pandangan yang mirip soal keseimbangan antara kehidupan sosial dengan pekerjaan sehari-hari agar hidup tetap bahagia.
CEO Microsoft, Satya Nadella, dikutip dari laman GadgetsNow, berbagi kunci hidup seimbang, dia rupanya tidak mau membedakan antara bekerja dengan kehidupan sehari-hari.
"Saya tadinya berpikir kita harus menemukan keseimbangan antara, apa yang disebut, bersantai dengan bekerja," kata Nadella.
Tapi, seiring waktu berjalan, pandangan Nadella soal keseimbangan berubah, dia berusaha tidak lagi membedakan keduanya.
"Yang saya lakukan adalah harmonisasi apa yang sangat saya pedulikan, ketertarikan saya yang mendalam, dengan pekerjaan saya," kata Nadella.
Prinsip hidup Nadella mirip dengan Jeff Bezos, yang juga salah satu orang terkaya di dunia. Sang pendiri Amazon pada 2018 lalu juga pernah berkata mengenai harmoni dalam hidup.
"Saya pilih kata 'harmoni' daripada 'seimbang' karena seimbang terkesan ada pertukaran yang ketat," kata Bezos saat itu.
Lebih lanjut, Bezos melihat hidup dan kerja bukan keseimbangan, melainkan "sebuah lingkaran".
Bagi Bezos, jika dia senang saat bekerja, dia juga akan merasa lebih baik ketika berada di rumah.
"Suami yang lebih baik, ayah yang lebih baik. Kalau saya senang di rumah, saya lebih berenergi ketika bekerja. Jadi pekerja yang lebih baik, teman kerja yang lebih baik," kata Bezos.
Apa yang dikatakan Bezos juga terjadi pada Nadella, baginya harmoni antara pekerjaan dan kehidupan bukan hanya membuatnya merasa puas dan senang, tapi, juga memberinya energi.
"Jauh lebih puas dan berenergi saat kembali bekerja," kata Nadella.
Baca juga: Remaja rentan mengalami depresi, ini faktor pemicunya
Baca juga: Ingin tidur nyenyak? Coba lakukan lima langkah ini
Baca juga: Terlalu lama di kantor bisa kena hipertensi
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020