Yogyakarta (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman mengeluhkan lambatnya pencairan dana operasional dari KPU pusat sehingga kinerjanya belum bisa optimal.
Ketua KPU Sleman, Djajadi pada Jumat mengatakan, lambannya dana dari pusat itu menyebabkan kinerja KPU Sleman termasuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) tidak optimal.
Menurut dia, sampai sekarang belum ada kejelasan mengenai bantuan fasilitasi dari Mendagri untuk penyediaan TPS, Pendistribusian logistik TPS, PPS, dan PPK, dan petugas keamanan TPS untuk Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden.
"Sampai sekarang belum ada petunuk maupun informasi dari Mendagri terkait bantuan untuk mendukung proses pemungutan suara," katanya.
Ia mengatakan, untuk daftar pemilih sementara (DPS) Kabupaten Sleman hingga akhir Oktober ini tercatat berjumlah 771.922 orang yang tersebar di 2.127 TPS ditambah termasuk TPS Mobile untuk Rumah Sakit dan Lapas.
"Kami masih akan melakukan pemutakhiran data untuk menentukan daftar pemilih tetap (DPT), karena masih ada kemungkinan data berubah lagi," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, KPU Sleman telah menyelesaikan proses pencalonan anggota DPRD dan dari 584 calon di dalam daftar calon sementara (DCS) terdapat tiga calon yang mengundurkan diri sehingga jumlah daftar calon tetap (DCT) 581 orang.
"Dari jumlah tersebut untuk DCT telah memenuhi komposisi keterwakilan perempuan yakni mencapai 35 persen," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008