Kanit Reskrim Polsek Koja Jakarta Utara Ajun Komisaris Polisi Andry Suharto menjelaskan, ditemukannya korban yakni N (38), berawal saat suami korban yang tengah berkerja di sebuah pelabuhan, mencoba menghubungi korban lewat telepon.
"Karena suami korban tidak bisa menghubunginya kemudian meminta bantuan kepada tetangga, bersama-sama Ketua RT untuk mengecek kondisi N," kata Andry di Jakarta.
Saat keduanya menggedor pintu rumah korban, tidak ada jawaban dari dalam rumah. Akhirnya atas seizin suami korban, saksi membongkar jendela dapur rumah korban.
Setelah jendela dapur terbongkar para saksi melihat korban sudah tergeletak di dapur dengan posisi telentang dan terendam air.
"Saat tetangga korban masuk ke dalam dapur melalui jendela dapur dan kakinya menyentuh lantai dan air, ia langsung merasakan setruman listrik," kata Andry.
Baca juga: Camat Cipondoh membenarkan satu anak diduga hilang hanyut
Baca juga: Round up - Jakarta dikepung banjir, ribuan orang terpaksa mengungsi
Baca juga: Kunjungan ke Kampung Melayu, Anies dapat protes dari warga
Setelah listrik di rumah tersebut dimpadamkan, segera petugas olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dugaan sementara aliran listrik berasal dari lemari es dan kompresor yang teraliri listrik, terendam air.
Diduga, korban akan mengambil sesuatu yang ada di dapur dan meninggalkan anak korban yang masih berusia empat bulan di atas kasur dalam kamar korban.
Polsek Koja sudah melakukan olah TKP bersama tim Tagana dan Wali Kota Jakarta Utara. "Pada tubuh korban belum ditemukan tanda tanda kekerasan," kata Andry.
Jenazah N pun sudah dibawa ke RSCM Jakarta Pusat untuk dilakukan visum.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020