"Apabila cuaca mendukung dan tidak ada kiriman banjir, Insya Allah operasional Bandara Halim Perdanakusuma berjalan normal pada Kamis besok. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi air masuk ke dalam landasan pacu bandara," ujar Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma, Nandang Sukarna di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Bandara Halim Perdana Kusuma sempat tidak beroperasi karena terkena imbas dari kondisi sekitar bandara yang terdampak banjir. Situasi itu membuat pembuangan air dari bandara menjadi terkendala dan mengganggu jadwal penerbangan.
Baca juga: Bandara Halim sudah beroperasi, namun penerbangan masih dialihkan
"Sebenarnya, kita terimbas dari kondisi di sekitar bandara. Pembuangan air di bandara tidak berjalan lancar karena air di sekitar lingkungan Bandara Halim Perdanakusuma sudah penuh sehingga pembuangan dari drainase dari landasan pacu keluar menjadi terhambat," paparnya.
Saat ini, ia menambahkan, landasan pacu bandara Halim Perdanakusuma sudah terbebas dari genangan air. Sebelumnya, Landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma tergenang air setinggi 20-30 sentimeter usai hujan deras mengguyur sejak pergantian malam Tahun Baru.
"Secara visual air sudah susut, secara umum landasan pacu sudah bisa digunakan," ucapnya.
Baca juga: Landasan pacu banjir, penerbangan halim dialihkan ke Soekarno-Hatta
Namun, ia menyampaikan, sejumlah penerbangan hari ini (Rabu, 1/1) masih dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
"Untuk mengubah 'declare' penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Soekarno-Hatta dan dikembalikan lagi ke Halim Perdanakusuma tentunya tidak memungkinkan, kita sudah koordinasi dengan Cengkareng dan pesawat di Cengkareng sudah siap," paparnya.
Sementara itu, Nandang Sukarna menambahkan, bagi penumpang yang sudah tiba di bandara Halim Perdanakusuma dan ingin membatalkan penerbangannya, maka uang tiket dikembalikan 100 persen dari harga pembelian.
"Maskapai sudah setuju untuk memberikan kompensasi 100 persen pengembalian harga tiket atau refund 100 persen. Penawaran lain adalah reschedule, bila kursi masih tersedia," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020