Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa menepis adanya permintaan plt Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang ingin mundur dari kabinet Indonesia Bersatu. Mensesneg menegaskan bahwa kabinet Indonesia Bersatu tetap solid. "Kabinet tetap solid, tidak ada seperti itu (pengunduran diri-red)," katanya kepada wartawan usai mendampingi Presiden Yudhoyono dalam acara penganugerahan gelar pahlawan nasional dan bintang jasa di Istana Negara Jakarta, Jumat. Ia mengatakan pada Rabu mala (5/11), Sri Mulyani ke Istana terkait pembicaraan posisi Indonesia dalam KTT G-20 mendatang di Washington pekan depan. "Ya Menkeu kan mau berangkat dan paginya kan kita rapat merumuskan posisi pemerintah di dalam merumuskan komunike pada rapat G-20 untuk persiapan Summit G-20 di Washington. Jadi "very clear ya". Tidak ada itu," katanya. Seperti diberitakan Tempo, Sri Mulyani mengajukan permohonan pengunduran diri terkait penundaan perdagangan kembali saham Bumi Resources pada Rabu pagi (5/11). Rencana pencabutan suspensi saham Bumi telah dikeluarkan Bursa pada pukul 08.30 WIB, Rabu pagi. Hal itu dilakukan karena telah ada penjelasan dari Bakrie tentang rencana penjualan 35 persen saham Bumi kepada Northstar Pacific. Tapi kemudian keputusan itu dibatalkan. Ketika menanggapi adanya isu campur tangan pemerintah atas pembatalan itu, Hatta dengan tegas menolaknya. "Tidak betul bila ada yang bilang pemerintah intervensi, itu sepenuhnya kewenangan Bursa untuk melakukan hal yang teknis itu, tidak ada tekanan dari Istana masak Presiden urusin yang teknis, urusan departemen aaja tidak diurusi sendiri," kata Hatta. Mensesneg mengatakan kebijakan suspend atau pembukaan kembali, sepenuhnya kewenangan otoritas Bursa saham.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008