Palu (ANTARA News) - Banjir merendam lima dusun desa Balinggi Jati, Kecamatan Palinggi, Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah mengakibatkan ratusan hektar tanaman padi dan kebun kakao terancam gagal panen.Banjir yang terjadi kurun dua hari lalu (4/11) akibat bobolnya tanggul pengaman Sungai di desa itu juga mengakibatkan ratusan rumah penduduk terendam dan puluhan ternak babi milik warga hanyut diseret arus, kata Bupati Parimo, Longki Djanggola, Jumat."Kerugian material sementara akibat bencana alam tersebut diprakirakan mencapai ratusan juta rupiah," katanya seraya menambahkan tidak ada korban jiwa dalam musibah alam itu.Ia mengatakan, Pemkab Parimo akan merehabilitasi kembali tanggul Sungai Balinggi yang bobol sepanjang 20 meter yang diterjang banjir.Dari lima dusun yang dilanda banjir, dua diantaranya yakni dusun Pancasila dan Cakrosari paling parah.Pemkab Parimo dalam kurun dua waktu dua hari terakhir ini telah menyalurkan bantuan sembako kepada para korban. Masih ada sebagian warga yang mengusngsi ke tempat aman belum kembali, sebab rumahnya tergenang air.Banjir yang melanda lima dusun di desa Balinggi Jati, akibat hujan deras yang mengguyur hulu Sungai sepekan terakhir. Mengingat intensitas curah hujan kurun dua bulan terakhir (Oktober-November) 2008 meningkat, bupati Djanggola menginstrusikan para camat di Kabupaten Parimo untuk tetap siaga.Bupati Djanggola meminta para camat untuk mengingatkan kepada warga yang bermukim di dekat Sungai agar tetap waspada pada musim hujan seperti sekarang ini.Kabupaten Parimo merupakan daerah tingkat II di Provinsi Sulteng sebagai lumbungan beras terbesar. Setiap tahunnya, Kabupaten Parimo memberikan kontribusi cukup besar dalam kegiatan pengadaan beras stok nasional yang dilakukan Bulog Sulteng.Data Bulog Sulteng, sekitar 60-70 persen dari hasil pengadaan beras stok nasional (stoknas) di Sulteng selama kurun waktu satu darsawasa terakhir ini dipasok mitra kerja Bulog dari Kabupaten Parimo.Bupati Parimo, Longki Djanggola bertekad tetap menjadikan Kabupatennya tetap terdepan dalam pembangunan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan di Sulteng.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008