New Delhi (ANTARA) - Ribuan orang India menyambut Tahun Baru dengan berdemonstrasi menentang hukum kewarganegaraan meski upaya Perdana Menteri Narendra Modi untuk meredam protes sudah berjalan hampir tiga pekan.
Aksi protes mengguncang India sejak 12 Desember ketika pemerintah mengesahkan legislasi yang memudahkan jalan bagi minoritas non-Muslim dari negara tetangga mayoritas Muslim Afghanistan, Bangladesh dan Pakistan memperoleh kewarganegaraan India.
Digabung dengan penentangan terhadap usulan daftar nasional warga negara, banyak warga India yang khawatir UU tersebut akan mendiskriminasi minoritas Muslim dan mencabut konstitusi sekuler India.
Citizenship Amendment Act (CAA) dan National Citizens' Register (NRC) adalah bagian dari manifesto pemilihan partai nasionalis Hindu berkuasa Modi.
Massa merencanakan sedikitnya tiga aksi protes di Ibu Kota India, New Delhi, termasuk di daerah Shaheen Bagh, tempat ratusan penduduk menutup jalan raya utama selama 18 hari.
Irshad Alam (25) warga Shaheen Bagh, yang menggendong anaknya berusia setahun dan didampingi istrinya, mengatakan ia ikut serta dalam aksi protes setiap hari.
"Di sini dingin sekali," katanya, "Tapi kami masih di sini sebab kami perduli dengan gerakan ini."
Lebih dari 200 orang berkumpul di dan sekitar panggung di wilayah Muslim dengan meneriakkan slogan dan membacakan puisi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Turis hindari Taj Mahal akibat merebaknya protes di India
Baca juga: Tolak UU kewarganegaraan India, ribuan pengunjuk rasa ditangkap
Baca juga: Protes berlanjut, Modi tegaskan UU kewarganegaraan tidak anti Muslim
Akulturasi budaya pernikahan Muslim India dan Minang
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020