Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Tim Nasional PSSI Rahim Soekasah menyatakan hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI terhadap Budi Sudarsono berupa skorsing tak boleh bermain sepakbola dalam tiga pertandingan adalah juga berlaku di tim nasional.
"Meski dalam sanksi itu tidak disebutkan larangan bermain di Timnas, tetapi pada prakteknya dia juga tidak boleh bermain untuk tim nasional. Dimana pun peraturannya demikian," ujar Rahim Soekasah di Jakarta, Kamis.
Terkait dengan itu, meski Budi kemarin masih ikut berlatih dalam Pelatnas yang diasuh pelatih Benny Dollo, namun pemain asal Persik Kediri itu belum tentu akan dibawa ke Myanmar untuk mengikuti turnamen Grand Royal Challenge yang akan berlangsung 9-18 November mendatang.
"Hukuman itu imbasnya juga ke Timnas. Lain halnya kalau dia terkena larangan bermain jika dikenai hukuman kartu merah saat membela klub di dalam kompetisi," jelasnya.
Harapan yang bisa menolong Budi untuk bisa memperkuat Timnas, lanjut Rahim, adalah permohonan banding yang harus diajukannya ke Komisi Banding PSSI baik oleh Budi sendiri maupun klubnya, Persik Kediri. Keputusan Komisi Bandinglah yang nantinya akan menentukan apakah ia tetap bisa memperkuat Timnas atau tidak.
Seperti diberitakan, Komisi Disiplin PSSI pada Selasa malam lalu menetapkan putusan skorsing tiga kali pertandingan di Liga Super Indonesia plus denda Rp50 juta terhadap striker Persik Kediri itu karena terbukti melakukan pemukulan terhadap pemain belakang PSMS Medan, Erwinsyah Hasibuan. Insiden itu mewarnai pertandingan Persik melawan PSMS di Stadion Brawijaya, Kediri, pada 27 Oktober lalu.
Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan menyatakan, wasit memang tidak melihat tindakan yang dilakukan Budi tersebut. "Namun kami menemukan bukti rekaman atas tindakan Budi sehingga dapat menetapkan hukuman tersebut," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008