"Pada fase ini semua fokus pada evakuasi penyelamatan warga. Karena curah hujan tidak dalam kendali kita, tapi penanggulangan ada dalam kendali kita. Sekarang fokus kita ke situ dulu," kata Anies saat dijumpai meninjau Tanggul di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat, Rabu.
Pada saat pagi hari dirinya meninjau Cipinang Melayu, Jakarta Timur, masih banyak masyarakat yang terjebak di kediamannya dan membutuhkan evakuasi.
"Tadi di Cipinang Melayu, sudah ada 10 lebih perahu karet kita masuk ke kampung- kampung menjemput warga yang masih di dalam. Lebih dari 100 warga masih di dalam rumahnya," ujar Anies.
Menurut Anies, saat ini banjir tidak hanya melanda wilayah Ibu Kota Jakarta tapi juga wilayah lainnya seperti Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor.
Baca juga: Jalan TB Simatupang banjir, kendaraan bermotor dialihkan ke jalan tol
Baca juga: Pelajar SMA tewas tersengat listrik saat banjir di Kemayoran
Baca juga: Jalan Pos Pengumben jadi destinasi wisata air
Karena itu pihaknya selain fokus pada evakuasi warga bersiap melakukan pencegahan untuk menerima lonjakan air kiriman dari Depok dan Katulampa.
"Kita harus mengantisipasi air yang datang dari pegunungan, tadi jam 09.00 WIB, Depok sudah Siaga II, di Katulampa juga posisi sudah meningkat," katanya.
Air dari Depok perkiraan sampai jam 3 sore, lalu Katulampa sampai jam 6 sore. Jadi kawasan dekat sungai sudah harus waspada. "Kita harus segera antisipasi meski hujan di Jakarta sudah reda," kata Anies.
Sejak Selasa (31/12/2019) sore hujan mengguyur Ibu Kota Jakarta secara merata hingga Rabu (1/1/2020) pagi.
Akibatnya sejumlah akses pemukiman dan jalan terendam oleh banjir mulai dari selutut hingga setinggi dada orang dewasa.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020