Jakarta, (ANTARA News)- Kemenangan Barack Obama menjadi Presiden Amerika Serikat diharapkan dapat menstabilkan nilai dolar AS yang akhir-akhir ini terus merambat naik, akibat ketakukan pelaku pasar terhadap krisis keuangan global."Dengan terpilihnya Obama, diharapkan kondisi ekonomi AS membaik karena 'track record' presiden yang berasal dari Partai Demokrat memiliki kebijakan yang fokus pada sektor ekonomi," kata Rektor Pelaksana Harian Universitas Multimedia Nusantara, Johanes S. Prajitno kepada pers di Jakarta, Kamis.Menurut dia, apabila ekonomi AS dapat tumbuh dengan cepat minimal satu tahun sampai dua tahun, maka pertumbuhan ekonomi dunia akan kembali membaik yang saat ini dilanda krisis."Kami optimis dengan naiknya Obama, maka pertumbuhan ekonomi AS kedepan akan semakin baik," ujarnya.Membaiknya ekonomi AS, lanjut dia, akan memicu pertumbuhan ekonomi dunia khususnya Indonesia yang saat ini nilai tukar rupiahnya terpuruk hingga di atas Rp11.000 per dolar AS.Hal ini juga akan mengurangi ketakutan pelaku pasar yang saat ini membeli dolar AS dan kembali melepasnya sehingga rupiah akan kembali membaik, ucapnya.Meski ekonomi membaik, menurut dia rupiah kemungkinan sulit untuk bisa berada di bawah angka Rp10.000 per dolar AS karena sudah bukan zamannya lagi posisi rupiah di bawah level tersebut.Rupiah kemungkinan akan stabil pada kisaran antara Rp10.000 sampai Rp10.500 per dolar AS, ucapnya.Membaiknya ekonomi AS juga akan berdampak positif pada perdagangan internasional, sehingga ekonomi Indonesia juga meningkat dengan meningkatnya ekspor ke AS.Meski demikian, pemerintah harus mewaspadai perbaikan ekonomi AS yang akan memberi ruang bagi spekulan di bursa komoditas, termasuk harga minyak yang melonjak lagi, sehingga berdampak buruk pada APBN dan selanjutnya ekonomi Indonesia."Namun demikian, secara umum perbaikan ekonomi AS berdampak positif pada ekonomi Indonesia," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008