Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) jeblok di awal perdagangan Kamis ini.
IHSG BEI hingga pukul 09.50 waktu JSATS melemah 70,189 poin atau 5,14 persen ke posisi 1.296,086 dan indeks LQ45 terkoreksi 16,661 poinatau 6,12 persen ke level 250,262.
Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (Rp11.050 per dolar atau turun 75 basis poin) menjadi sentimen negatif pasar saham.
Analisa Riset dari PT Danareksa Sekuritas, dalam riset hariannya, mengungkapkan bahwa pelemahan indeks ini akibat pasar masih menunggu pengumuman BI Rate pada Kamis ini.
Selain itu, sentimen negatif dari melemahnya bursa AS dan regional juga menjadi pengaruh yang besar terhadap perdagangan saham di BEI.
Bursa Amerika jatuh saat rakyat Amerika merayakan kemenangan presiden barunya. Indeks Dow Industrial dan S&P500 ditutup melemah lebih dari 5 persen, hal ini terpicu dari laporan yang menunjukkan bahwa 157 ribu orang telah kehilangan pekerjaannya di bulan Oktober dan ini yang menjadi sentimen negatif bahwa resesi masih akan terus berlanjut sekalipun Obama telah menjanjikan paket stimulus pertumbuhan.
Bursa regional langsung terimbas, hal ini terlihat dengan anjloknya ibdeks Hang Seng di Bursa Hongkong sebesar 6,52 persen ke 13.872,01 dan ibdeks Straits Times di Bursa Singapura yang melemah 4,07 persen ke posisi 1.792,03.
Situasi inilah yang membuat perdagangan saham di BEI di awal perdagangan ini kembali didominasi yang turun sebanyak 98 dibanding yang naik hanya tujuh, sedangkan 11 tidak berubah harganya dan 343 efek tidak diperdagangkan. (*)
Copyright © ANTARA 2008