melalui pengembangan jaringan tersebut Sarawak dapat lebih yakin dalam mengatasi tantangan konektivitas yang menjadi halangan utama dalam perluasan bisnis pariwisata di Sarawak beberapa tahun terakhir.Pontianak (ANTARA) - Sarawak Tourism Board menutup akhir tahun dengan menandatangani dua nota kesepahaman dengan Hainan Airlines dan ATS Global Travel and Charter sebagai upaya memperluas pasar pariwisata di Sarawak, Malaysia.
Melalui penandatanganan dengan ATS Global Travel & Charter Sdn Bhd (ATS), sebuah perusahaan milik pemerintah Malaysia, akan dibuka penerbangan ke Timur Tengah, yang menjadikan Kuching sebagai hub untuk umrah, dengan rute Jeddah atau Madinah.
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Sarawak YB Datuk Abdul Karim Rahman Hamzah dalam keterangan tertulis di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa, mengatakan, melalui pengembangan jaringan tersebut Sarawak dapat lebih yakin dalam mengatasi tantangan konektivitas yang menjadi halangan utama dalam perluasan bisnis pariwisata di Sarawak beberapa tahun terakhir.
"Nota kesepahaman ini memperjelas upaya serius dari pemerintah dalam menuntaskan masalah tersebut. Kami juga berbicara dengan maskapai regional lain yang tertarik menjadikan Kuching sebagai salah satu hub di wilayah ini," kata dia.
Baca juga: Menara telekomunikasi di perbatasan Serawak segera berfungsi lagi
Sementara itu STB CEO, Pn Sharzede Datu Hj Saleh Askor mengatakan, yakin bahwa melalui penandatanganan tersebut akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari China, yang memberi mereka pengalaman setelah mengunjungi Sarawak. "Melalui wisatawan ini, kami berharap Sarawak dapat menjadi tempat yang dikenang," ujar dia.
Dalam Nota Kesepahaman dengan Hainan Airlines, salah satu anggota internasional SKYTRAX bintang lima, akan ada penerbangan perdana dari Haikou - Kuching - Haikou dengan target pada Maret 2020. Akan ada dua penerbangan langsung setiap minggu, menggunakan B737-800 yang dapat mengangkut 164 penumpang, termasuk delapan kursi kelas satu.
Pembukaan penerbangan ke Timur Tengah yang menjadikan Kuching sebagai hub untuk umrah, dengan rute Jeddah atau Madinah, dapat mengakomodasi warga Malaysia, Indonesia, Thailand, Brunei maupun Filipina, yang akan umrah. ATS akan menyediakan penerbangan dari kota-kota besar Indonesia di Kalimantan dan Jawa.
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Sarawak, YB Datuk Abdul Karim Rahman Hamzah menambahkan, MoU dengan ATS menandai tonggak penting lain dalam sejarah pengembangan pariwisata di Sarawak karena inisiatif bersama ini akan lebih meningkatkan jumlah pengunjung. "Tentu dengan mempertimbangkan pemasukan dari mereka yang transit, wisata sebelum maupun sesudah kedatangan dari Tanah Suci," ujar dia.
Baca juga: Komputer untuk PKBM Mustika di perbatasan Indonesia-Malaysia
Ia melanjutkan, sekaligus menjadi harapan Sarawak untuk membuat pusat haji dan umrah serta melayani kebutuhan regional terutama di Pulau Kalimantan dan wilayah Indonesia lain yang terdekat. "Saya menganggapnya sebagai berkah untuk melayani 'umat' dalam memenuhi kewajiban agama mereka dan kepada orang-orang yang ingin melakukan perjalanan untuk liburan dan bisnis," kata dia.
Penandatanganan dilakukan di Hilton Kuching oleh para pihak terkait baik dari Hainan Airlines, STB maupun ATS Global Travel & Charter Sdn Bhd (ATS).
Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019