Jakarta (ANTARA News) - Terpilihnya calon Partai Demokrat, Barrack Obama sebagai Presiden AS diyakini bakal mempercepat penyelesaian krisis keuangan global mengingat kebijakan ekonomi pemerintahan sebelumnya memiliki andil yang besar terhadap masalah "subprime mortgage" AS, cikal bakal krisis finansial dunia saat ini. Direktur Perencanaan Makro Bappenas, Bambang Prijambodo kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu, mengatakan, kehadiran Obama diperlukan untuk menangani masalah ekonomi dalam negeri AS yang dihadapkan pada kemungkinan resesi, pengangguran yang tinggi, serta beban anggaran dan utang yang besar terutama apabila kebijakan dana cadangan atau "bailout" tidak berjalan efektif. "Karakter pribadi, garis partai serta dominasi Demokrat di Kongres akan memberikannya kemampuan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut," kata Bambang. Pengaruh Obama pada ekonomi Indonesia, tambahnya, memang tidak langsung." Politik luar negeri yang `softpower` akan memberikan lingkungan global yang lebih kondusif bagi peningkatan hubungan ekonomi dunia yang bermanfaat bagi masing-masing negara," katanya. Menurut dia, perhatian Obama yang cukup besar bagi masalah sosial dan ekonomi, serta posisi Indonesia yang strategis baik secara geopolitik dan geoekonomi akan mendorong hubungan ekonomi yang lebih baik "Tantangan Obama selanjutnya adalah menciptakan tim dan institusi yang kuat serta mampu bergerak cepat dan efektif," jelasnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008