Jakarta (ANTARA News) - Pangeran Charles dari Inggris menawarkan asistensi kepada DKI Jakarta mengenai tata kota yang berwawasan lingkungan lewat yayasan yang dibentuknya, "The Prince`s Foundation For The Built Environment".
Tawaran itu disampaikan Pangeran Charles dalam kesempatan pembicaraan tertutup dengan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang berlangsung di Jakarta, Selasa (4/11) malam dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Indonesia.
"Lewat yayasannya, Pangeran Charles antara lain menawarkan program pendidikan `short course` ataupun `master program` tentang `green building` dan lain sebagainya," papar Kepala Biro Humas dan Protokol Purba Hutapea di Balaikota Jakarta, Rabu.
Pemprov DKI, disebut Purba akan menindaklanjuti tawaran tersebut dengan membentuk tim kecil yang juga akan mengatur mengenai kunjungan balasan pejabat Pemprov ke London, Inggris.
"Ini sesuai dengan visi Pemprov DKI untuk membangun kota yang ramah lingkungan. Bahkan, renovasi Blok G sebagai pelopor `gedung hijau` nantinya akan meniru di Inggris," katanya.
Pertemuan tertutup itu dihadiri oleh Pangeran Charles didampingi oleh Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia Martin Hatfull sementara Fauzi Bowo didampingi oleh Asisten Pembangunan Sekdaprov Sarwo Handayani, Kepala Dinas Tata Kota Wiriyatmoko dan Pakar Perencanaan Kota Prof Dr Danisworo.
"Pertemuan itu adalah inisiatif dari Pangeran Charles yang sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan," ujar Purba.
Yayasan yang dibentuk oleh Pangeran Charles itu memiliki empat aktivitas yakni program pendidikan dimana ia menawarkan serangkaian konferensi dan kursus singkat dalam pelestarian lingkungan.
Aktivitas kedua yang dilakukan adalah proyek dan praktek dimana Yayasan memberikan jasa konsultasi dengan pendekatan multi disiplin yang meliputi para arsitek, perancang kota dan perencana kota yang melaksanakan kegiatannya dalam bentuk "social enterprise".
Yayasan itu juga melakukan penelitian kebijakan serta mengembangkan teori dan jejaring desain.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008