Jakarta, (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BE), Rabu, terjungkal di akhir sesi.
IHSG BEI ditutup turun 3,510 poin atau 0,26 persen ke posisi 1.366,275 dan indeks LQ45 melemah 0,113 poin atau 0,04 persen ke level 266,572.
Direktur PT Asia Kapitalindo Harry Kurniawan, di Jakarta, mengatakan turunnya indeks di akhir sesi lebih disebakan para pelaku pasar mengantisipasi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (6/11).
Harry juga mengungkapkan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (Rp11.000 per dolar) juga mempengaruhi perdagangan saham di BEI.
"Sebenarnya pasar tidak negatif, karena hampir seharian mengalami penguatan, dan hanya lima menit terakhir mengalami penurunan," katanya.
Dia melihat bahwa penurunan ini wajar, karena indeks selama telah mengalami kenaikan cukup tinggi dalam tiga hari berturut-turut.
"Penurunan ini karena siklus, untuk naik kembali masih mungkin terjadi dan kita masih melihat keputusan RDG BI besok," ungkapnya.
Penurunan indeks ini lebih disebabkan oleh dominasinya saham turun sebanyak 106 dibanding yang naik hanya 59, sedangkan 47 stagnan dan 248 tidak aktif diperdagangkan.
Penurunan indeks BEI dipimpin oleh melemahnya beberapa saham unggulan, diantaranya saham Astra Internasional yang turun Rp900 ke Rp11.500, Perusahaan Gas negara terkoreksi Rp60 ke level Rp1.710, United Tractors anjlok Rp450 ke harga Rp4.075, Tambang Batubara Bukit Asam melemah Rp550 menjadi Rp6.100, UAntam menurun Rp50 ke level Rp1.080 dan Timah drop Rp120 menjadi Rp1.190.
Volume perdagangan mencapai 2,725 miliar saham dengan nilai Rp2,446 triliun dari 80.673 kali transaksi.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008