Surabaya (ANTARA News) - Calon gubernur (Cagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku legowo jika dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim putaran kedua yang digelar pada Senin ini kalah.
"Hasil baik dan buruk, dua kandidat sudah menandatangani, putaran pertama saya yang menandatangani, dan putaran kedua ditandatangani pak Mujiono," katanya di Surabaya, Senin.
Menurut dia, kalah dan menang dalam setiap pemilihan kepala daerah (pilkada) adalah proses demokrasi sehingga semua kandidat yang kalah harus legowo. "Hasil terbaik suara rakyat asal jangan mencurangi suara rakyat.," katanya.
Namun, ia optimistis dalam pilgub putaran kedua kali ini, pasangan cagub Jatim Khofifah-Mudjiono (Kaji) akan menang. Pasalnya dilihat dari peta kekuatan sebelum tanggal 23 Oktober dengan setelah 23 Oktober berbeda.
Sebelum 23 Oktober memang Kaji sangat lemah di wilayah Mataraman (karasidean Kediri dan Madiun), namun setelah 23 Oktober ada dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kekuatan Kaji di wilayah Mataraman semakin meningkat.
"Pengamatan saya sejak SK (Surat Keputusan) dari Ibu Megawati keluar sampai tadi pagi ada proses dukungan kepada Kaji dan mudah-mudahan maksimalisasi dukungan ini akan bersinergi terhadap akumulasi hasil suara hari ini," katanya.
Ia mengaku optimistis jika melihat suara rakyat yang cukup banyak memberi simpati kepada Kaji, sehingga kemenangan berada di pihaknya. "Saya berharap pilgub ini berjalan normal dan tidak ada kecurangan. Mudah-mudahan. Kalau tidak ada kecurangan, `Insya Allah` Kaji menang dan menurut pertimbangan saya di atas 5 persen," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008