Chicago (ANTARA News) - Para pendukung nekad Barack Obama menawarkan apa saja, mulai dari les matematika hingga terapi pijat, untuk memperoleh selembar tiket bagi rapat umum kemenangan di Chicago, Selasa. Staf kampanye Obama telah melakukan berbagai persiapan dengan sebaik-baiknya untuk mencegah dijualnya tiket gratis itu, dengan mewajibkan pendukung yang hendak memperoleh tiket agar memperlihatkan foto diri. Tiket untuk acara ini hanya dicetak 65.000 saja, sangat kurang dibandingkan dengan besarnya peminat. Namun demikian, tak ada nama dilampirkan dalam lembar "plus satu" dari tiket tersebut yang memperkenankan pemegang tiket untuk membawa seorang teman, dan banyak orang memaanfatkannya untuk mencari untung. Sam Cooper menawarkan tiket ekstra miliknya di laman internet Craiglist kepada setiap orang yang bersedia menukarnya dengan "mobil tua untuk anak lelakinya". "Saya punya anak remaja belasan tahun yang membutuhkan mobil, sepanjang mobil yang anda miliki dalam kondisi jalan dan tidak berderit-derit bunyinya, kita dapat membuat kesepakatan," kata iklan tersebut. Saat dihubungi AFP, Senin petang, Cooper menyatakan dirinya telah menerima banyak tawaran, termasuk "tawaran seks yang amat sopan" yang kurang menarik perhatiannya, namun Cooper belum memutuskan kepada siapa tiket itu akan diberikan. Beberapa orang memanfaatkan tiket mereka untuk menemukan cinta, atau bahkan pekerjaan, sebaliknya yang lainnya permintaannya sederhana saja, mencari uang tunai. Seorang dengan dua pass untuk rapat umum di Grant Park itu, pusat kota Chicago, menawarkan kepada peminat seharga 1.000 dolar. Banyak juga yang kecewa karena tak kebagian tiket. Sebanyak 600 uneg-uneg dikirim ke bebagai situs yang terkait dengan Obama. Satu orang menulis, "Sangat menjengkelkan, dimana relawan seperti saya dan lainnya bahkan tak mendapat karcis." Sekitar sejuta orang yang tak memperoleh tiket ke pertemuan itu akan berkumpul di taman yang menghadap ke danau pada Selasa malam. Para pejabat kota telah berjanji akan mencoba menampung mereka. (*)

Copyright © ANTARA 2008