Sydney (ANTARA) - Ribuan penduduk dan mereka yang sedang berlibur dievakuasi dari Victoria karena suhu yang meningkat dan angin kencang menyulut kebakaran besar-besaran di negara bagian Australia itu.

Dengan suhu mencapai lebih dari 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) di Melbourne, pihak berwenang mendesak sekitar 30.000 wisatawan untuk meninggalkan East Gippsland, area yang luasnya setara dengan setengah Belgia.

Bahaya kebakaran diperkirakan akan sangat ekstrem di tujuh dari sembilan distrik negara bagian dan mengancam akan menutup Jalan Raya Princes, jalan arteri utama di kawasan itu.

Suhu panas bergerak menuju ke New South Wales (NSW) dengan cepat, dengan suhu yang diperkirakan akan meningkat pada Malam Tahun Baru ketika ratusan ribu orang berkumpul di sekitar kota pelabuhan Sydney untuk menyaksikan perayaan kembang apinya yang terkenal.

Hampir 900 rumah telah hancur dan 3,48 juta hektar lahan terbakar di NSW selama musim kebakaran hutan ini, sementara Sydney telah diselimuti oleh asap selama berminggu-minggu.

Ada kekhawatiran kembang api mungkin harus dibatalkan, tetapi pihak berwenang sejauh ini berencana untuk melanjutkan pertunjukan.

Peringatan kebakaran juga meluas dari Australia Barat hingga Australia Selatan dan Tasmania, yang telah mengalami bencana kebakaran terbesar yang pernah tercatat selama in.

Akibat tekanan politik, pemerintah federal mengatakan pada Minggu bahwa mereka akan mengkompensasi petugas pemadam kebakaran sukarela atas hilangnya pendapatan mengingat intensitas musim kebakaran tahun ini.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan memberikan hingga 6.000 dolar Australia (4.186 dolar AS) untuk setiap kru yang memenuhi syarat yang telah menghabiskan lebih dari 10 hari di lapangan musim ini.

Morrison pulang lebih awal dari liburan di Hawaii menjelang Natal di tengah kritik pemerintahnya tidak berbuat banyak untuk mengatasi perubahan iklim dan kekeringan di seluruh Australia.

Baca juga: Warga, turis di Australia diminta mengungsi karena kebakaran

Baca juga: Australia akan berikan kompensasi untuk sukarelawan pemadam kebakaran

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019